Baca: 2 Raja-raja 5:1-27
Ayat Mas: Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. (2 Raja-raja 5:14)
Ayat Mas: Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. (2 Raja-raja 5:14)
Naaman sakit kusta.
Bagi seorang panglima pasukan dan pahlawan perang, penyakit itu jelas
mengguncangkan jiwa. Ia sangat ingin sembuh dari penyakitnya. Kemudian ia
mengikuti saran gadis pelayan istrinya untuk datang kepada Nabi Elisa. Namun,
Elisa tidak memberikan ramuan atau menumpangkan tangan untuk berdoa bagi
kesembuhannya seperti yang ia bayangkan. Nabi itu hanya menyuruh Naaman untuk
mandi sebanyak tujuh kali di Sungai Yordan. Naaman merasa gusar dan kecewa.
Tetapi, setelah dibujuk oleh para pegawainya, ia mau juga melakukannya dan
pulihlah tubuhnya dari kusta. Ia menjadi tahir, dan mendatangi Elisa untuk
mengakui kebesaran Allah Israel.
Sering kita tidak
setuju dengan cara Allah untuk memulihkan kehidupan kita. Cara-Nya sering
terlihat begitu aneh, bahkan tampak mustahil di mata manusia. Kita jadi
meragukan dan mempertanyakan hal itu. Sebaliknya, kadang cara-Nya terkesan
sangat mudah dan tidak menuntut kerja keras kita.
Kita tidak boleh meremehkannya
karena tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Tuhan. Sebenarnya, cara-Nya
yang tidak lazim itu justru mendorong kita untuk semakin mengerti jalan Allah
yang misterius. Meskipun cara-Nya kerap tidak kita pahami, Dia tetap layak
dipercayai.
Sewaktu kita mulai
memercayai dan mengikuti cara Allah, kita belajar untuk semakin mengenal cara
berpikir dan cara kerja Allah dalam kehidupan kita. Dengan mengesampingkan pola
pikir manusiawi, kita memperbarui pikiran, yang selanjutnya berdampak pada
pembaruan dan pemulihan hidup.
Ada kesaksian,
seorang anak Tuhan yang mengalami penderitaan yg sangat amat. Dia mengalami
sakit dipunggungnya, dokter dari luar negeri sudah memeriksa dengan akurat, dan
harus begini-begitu. Belum yg dokter herbal dengan nutrisi yang mahal sekali,
tetapi semua tidak membawa hasil yg maximal. Akhirnya dengan taat kepada apa
kata TUHAN melalui se’orang hamba Tuhan yg diberi petunjuk Tuhan, akhirnya
bertemu dan didoakan, maka kesembuhan itu terjadi. Ada ketaatan dari hamba
Tuhan yg pelayanannya sangat jauh diluar pulau, juga ada ketaatan si anak Tuhan
yg sakit, sehingga perpaduan ketaatan tersebut yg membuat mujizat terjadi. Andai salah satu
saja tidak taat maka tidak pernah terjadi mujizat.
Katakan bahwa Tuhan itu baik, dan Dia sangat baik. manusialah yg kadang tidak baik, tetapi seburuk apapun keadaan kita, Tuhan tetaplah baik selamanya. Haleluyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar