Kamis, 12 September 2013

BURUNG RAJAWALI


“Laksana rajawali menggoyang bangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.”                  (Ul 32:11-12)
TUHAN ingin setiap orang percaya mengerti dan memahami tentang kasih-Nya, sampai diberikan perumpamaan sedemikian rupa, tentang seekor burung rajawali. Sebagai orang percaya, siapapun dia direncanakan menjadi sosok yg kuat, tidak lemah dan mudah putus-asa, mempunyai kekuatan yg berbeda dengan macam burung-burung yg lain. Rajawali burung yg kuat, perkasa dan ditakuti oleh burung-burung yg lain. Perilakunya yg bisa menjadi kehidupan orang percaya adalah. :

·         Berani menghadapi tantangan hidup. Setiap permasalahan dihadapi dengan tenang dan kuat, karena percaya semuanya selalu ada campur tangan Tuhan. Pandangannya tetap tertuju hanya kepada Tuhan. dan selalu bereaksi benar, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rm 8:28). burung yg lain bersembunyi disarangnya karena ada hujan dan badai, sementara burung rajawali justru memakai situasi yg sulit kelihatannya itu untuk melatih kekuatannya, karena dia sadar dia tidak sama dengan burung-burung yg lain. Tidak menantang masalah, atau mencari-cari masalah, akan tetapi siap menghadapi masalah saat masalah itu datang.

·         Siap mengajar generasi berikutnya, burung yg masih kecil itu diajar terbang. Tidak dibiarkan bermalas-malasan, akan tetapi diajar agar siap menjadi burung yg gagah berani. Tidak enak-enak tinggal di sarang, tetapi dengan mempercayakan diri berani untuk memulai, karena percaya induknya tetap menopang. “apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” (Mzm 37:24). Kehidupan Kekristenan yg kuat dan tangguh, masa kini banyak orang murtad dan berpindah menjadi Mualaf. Kenapa ? karena orang tua yg sudah tidak bertanggung jawab kepada generasinya dalam iman yg benar sebagai orang percaya.

·         Burung  yg sangat tajam pandangan matanya, bisa melihat dari kejauhan mangsa yg berada diudara maupun dibumi. Peka dengan apa yg harus dilakukan, itulah burung rajawali. Kepekaan orang percaya harus semakin dipelihara, apa yg harus dikerjakan sebagai orang yg sudah diselamatkan. “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” (Yoh 10:16). Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang disekitar kita, mereka setiap hari selalu berdekatan dengan kita, bersinggungan. Adakah kita peka dalam hal ini untuk kita jangkau ? beritakan kesaksian Tuhan yg sudah menyelamatkan saudara.

Ingat orang percya adalah umpama burung rajawali, jangan pernah takut dalam mengarungi kehidupan ini. Kerjakan yg dapat dikerjakan dan raih kesuksesan bersama Tuhan. Haleluyah (Jes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar