DarahMu Yesus,
sucikan aku, darahMu Yesus bebaskanku, ku dipulihkan s’lalu..”. Itulah
penggalan lirik sebuah lagu rohani yang cukup dikenal. Setiap kali kita
menyanyikan lagu ini, seharusnya kita diingatkan betapa mahalnya nilai darah
Anak Domba Allah yang dipakai untuk menebus kita.
“Kristus Yesus telah ditentukan
Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya
untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah
terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.” (Rm 3:25)
Sejak awal PL, kita
melihat penggunaan darah dalam ritual persembahan kepada Allah. Darah yang
dicurahkan melambangkan hidup dan sangat berharga. Darah yang digunakan untuk
menahbiskan para imam maupun mezbah, memberikan pelajaran bagi kita bahwa
pengudusan dan pemurnian diperlukan sebelum semua itu dipakai untuk melayani
Tuhan. Ini memperlihatkan bahwa pengudusan itu juga berharga mahal! Maka
setelah acara penahbisan, baik imam maupun mezbah sudah dikuduskan dengan
darah. Mereka ditandai dengan cap darah untuk menunjukkan bahwa para imam juga
tidak cukup hanya memahami hukum dan fasih menjalankan dan memimpin ritual
agama. Imam juga perlu kurban untuk pengampunan dosa-dosa mereka.
Bukan hanya mereka
yang dikuduskan, tetapi darah itu memungkinkan mereka untuk mendapat bagian.
Para imam mendapatkan haknya dalam mengemban tugas yang berat ini. Hak ini
sekaligus merupakan penghiburan dalam melaksanakan tugas keimaman yang tidak
mudah. Hanya imam sajalah yang mendapatkan hak untuk makan makanan kudus dan
memasuki tempat kudus di Kemah Suci.
Dengan darah Krstus
juga kuasa setan sudah dihancurkan, setan tidak berdaya dan sudah dikalahkan
mutlak. Tidak ada lagi seharusnya rasa ketakutan yang seringkali menghantui
orang kristen, kuasa darah anak Domba menutup bungkus setiap orang yg percaya
dan rela menerima-Nya Yesus sebagai TUHAN dan juru selamat secara pribadi dalam
hidupnya.
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh
penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,” (Ef 1:7)
Darah Yesus
memungkinkan kita mendapat bagian dalam persekutuan dengan Allah. Darah Yesus
menandai kita sebagai orang-orang yang sudah disucikan. Itu sebabnya kita layak
datang menghampiri hadirat-Nya yang maha kudus. Kita tidak memerlukan kurban
lagi untuk datang kepada-Nya. Kapan pun dan di mana pun kita bisa menghampiri
Dia. Suatu hak yang sangat istimewa bila kita bisa bersekutu setiap saat dengan
Allah, Raja alam semesta. Mari kita mensyukuri dan menjaga diri kita agar
senantiasa layak untuk menghampiri takhta-Nya dan melayani Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar