Rabu, 18 September 2013

KASIH YANG SESUNGGUHNYA



Kadang kita berpikir jika kita harus melakukan hal-hal tertentu untuk mendapatkan kasih Allah. Tapi yang perlu kita ingat adalah bahwa kasih Allah itu konsisten dan gigih. Allah berkata, "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu" (Yeremia 31:3)
Amat kontras bila kita membandingkan kasih Allah dengan cinta yang didefinisikan oleh budaya kita. Budaya kita mencintai Anda ketika Anda masih muda dan cantik, tapi Allah sangat mengasihi Anda ketika Anda tua dan tidak begitu menarik. Dunia kita mencintai Anda ketika Anda menjadi seorang selebriti, tapi Allah sangat mengasihi Anda ketika Anda menjadi orang yang tak dikenal dan bukan siapa-siapa. Dunia kita mencintai orang kaya dan yang berkuasa, tapi Allah sangat mengasihi orang miskin dan yang lemah. Dunia kita mencintai orang yang luar biasa, tapi Allah sangat mengasihi orang biasa seperti Anda dan saya.

·         Kasih ALLAH, tidak beralasan dan tidak terbatas seperti kasih kebanyakan yg ada. Kasih itu tulus dan tidak pandang bulu, kepada siapa kasih itu ditujukan. Kasih itu gambaran Tuhan sendiriTetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.” (1Yoh 2:5). Kasih itu memberi, bukan menuntut dan mengharap diberi setiap saat. Organg yg mengasihi hanya selalu punya konsep unt memberi kepada orang yg dikasihi, dan pemberiannya itu tulus. Kalau orang hanya mau menerima dan tidak mau untuk berpikir membalas kebaikan orang yg mengasihi, orang itu sudah keluar dari kehidupan kasih.

·         Kasih juga menutupi banyak kesalahan orang lain, bukan justru membeberkan kesalahan orang kepada orang yang seharusnya tidak mengetahui. “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.” (1Ptr 4:8 ). Tidak ada orang yg sempurna, pada saat kita mengetahui orang disekitar kita, baik itu keluarga, sahabat atau teman dan kenalan melakukan kesalahan, apa reaksi kita? Mendoakan, membimbing, menghakimi dan menyalahkan atau bahkan hanya sebatas menceritakan kepada orang lain lagi? Disitulah tolok ukur kita sebagai gambaran Kasih Allah kepada dunia. Kasih yg kita nampakkan kepada dunia, itu yg akan mewarnai dunia dengan Kasih Kristus, dan dunia akan terjangkau kebenaran lewat kehidupan kasih kita.

Dan Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan cara yang nyata. Yesus berkata, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13) Yesus, menunjukkan kasih-Nya dengan mati bagi kita. Kita membaca dalam Wahyu 1:4-5 dikatakan, "Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --" Sukses selalu bersama TUHAN (Jes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar