Sabtu, 03 Mei 2014

MENGATASI KELEMAHAN IMAN DIDALAM KRISTUS.






Efesus 1:4-5 "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya."

Beberapa waktu lalu, seorang pria datang ke rumah saya dan berkata, "Saya seorang Kristen, tapi sepertinya pertumbuhan rohani saya hanya jalan di tempat, hanya biasa-biasa saja." Saya berkata, "Menurut Anda apa penyebabnya?" Dia berkata, "Saya rasa karena saya tidak terlalu mengasihi Allah." Saya berkata, "Itu bukan penyebabnya. Masalahnya ialah Anda tidak mengerti betapa Dia mengasihi Anda." Kasih ialah tindakan yang berbalas. Alkitab mengatakan, "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1 Yohanes 4:19).

Ketika Anda berkata, "Saya tidak mengasihi Allah," itu karena Anda tidak mengerti betapa Dia sungguh-sungguh mengasihi Anda. Untuk memahami tujuan dan panggilan hidup Anda, Anda harus mulai memahami sifat Allah. Allah adalah kasih. Kasih adalah esensi dari sifat-Nya. Satu-satunya alasan adanya kasih di alam semesta ini adalah karena Allah. Semut dan siput tidak saling mengasihi, tapi berbeda dengan Anda, Anda dibuat menurut gambar Allah sehingga dapat mengasihi. Alasan Anda hidup ialah karena Allah ingin mengasihi Anda. Tujuan pertama kehidupan Anda adalah untuk dikasihi Allah! Ya, amatlah penting bagi kita untuk melayani, taat, dan percaya pada-Nya, namun tujuan pertama hidup Anda adalah untuk mengasihi-Nya.
Matius 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu."

Menerima, membaca, meneliti, mengingat, dan merenungkan Firman Tuhan, semua itu menjadi sia-sia jika kita gagal mempraktekkannya. Kita harus menjadi pelaku Firman (Yakobus 1:22). Saya mengerti ini satu langkah yang tak mudah, karena Iblis berusaha habis-habisan untuk menggagalkannya. Iblis tidak keberatan Anda pergi mengikuti pendalaman Alkitab, selama Anda tidak melaksanakan apa pun yang sudah Anda pelajari.

Kita menipu diri sendiri bila berasumsi jika hanya karena telah mendengar atau membaca atau mempelajari kebenaran Firman Tuhan, kita telah bersatu di dalam-Nya. Sebenarnya, karena begitu sibuknya Anda mengikuti kelas atau seminar atau konferensi Alkitab, Anda amat mungkin tidak punya waktu untuk menerapkan apa yang sudah Anda pelajari. Anda lupa dengan apa yang Anda pelajari dalam perjalanan menuju studi Alkitab berikutnya. Tanpa implementasi, semua studi Alkitab yang kita lakukan tidak ada artinya. Yesus berkata,
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu (Matius 7:24).

Yesus juga menunjukkan bahwa berkat Tuhan datang dari menaati, bukan hanya dari mendengar Firman-Nya. Dia berkata,
Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya
(Yohanes 13:17).



Saya tidak bisa melebih-lebihkan betapa berartinya menjadi bagian dari kelompok studi Alkitab. Kita selalu belajar dari orang lain tentang kebenaran yang tidak akan pernah kita pelajari sendiri. Orang lain akan membantu kita melihat pemahaman baru yang mungkin terlewatkan, dan membantu kita menerapkan kebenaran-Nya dengan cara yang praktis. Cara terbaik untuk menjadi pelaku Firman adalah dengan selalu menuliskan langkah tindakan yang akan Anda ambil sebagai hasil dari membaca atau belajar atau merenungkan Firman Tuhan. Budayakan kebiasaan menuliskan apa yang ingin Anda lakukan.

Langkah tindakan ini harus bersifat pribadi (melibatkan Anda), praktikal (sesuatu yang dapat Anda lakukan), dan dapat dibuktikan (melakukan dengan tenggat waktu). Setiap tindakan yang Anda lakukan akan melibatkan, baik relasi Anda dengan Tuhan, relasi Anda dengan orang lain, atau dengan karakter pribadi Anda. Renungkan hal ini: - Apa yang telah Tuhan beritahu untuk Anda lakukan yang hingga saat ini belum Anda mulai lakukan? - Hari ini, mulailah mencatat dan mengikuti langkah tindakan yang akan Anda ambil sebagai bagian dari studi Alkitab Anda.
Percakapan Obrolan Berakhir. Waspadai iman pengharapan kita sebagai orang percaya, jangan biarkan mengalami lemah apalagi kematian.
Isi hidup dengan nuansa kekekalan. Amin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar