Kita tidak bisa membandingkan apa
yang orang lain rasakan dan apa yang kita rasakan, karena setiap manusia
memiliki anggapan sendiri atas masalahnya masing-masing. Jika kita bertanya kepada
si A : apakah masalahmu begitu berat? si A pasti akan menjawab bahwa masalah
dialah yang paling berat, dan jika kita juga bertanya juga kepada si B, si B
pun akan menjawab demikian. Maka dari itu, kita tidak dapat membandingkan
beratnya masalah kita dengan masalah oranglain.
Ketika kita membanding-bandingkan
masalah kita dengan orang lain, berarti kita mulai mengecilkan kekuatan Allah
dan kita sedang meragukan kekuatan Allah. Apakah kamu kurang begitu percaya
kepada Tuhan, sehingga kamu merasa masalahmu adalah yang paling sulit? Tidak
ada masalah yang paling sulit dan tidak ada masalah yang mudah. Karena Tuhan
pasti sudah memberikan bagian masing-masing kepada setiap orang.
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan
Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu
seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah
karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu
daya.” (Mzm 37:5-7)
Mungkin hari ini kita merasa bahwa
masalah kita adalah masalah yang sangat sulit bagi, mungkin juga kita sudah
tidak sanggup lagi mengatasi masalah ini dan sering kali kita ingin menyerah
kepada keadaan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tapi satu hal yang harus kita pahami adalah, bagi Tuhan masalah itu tidaklah serumit dan sesulit yang kita pikir. Memang bicara itu sangatlah mudah, tapi satu hal bahwa Tuhan pernah berada dalam masalah yang sangat berat sehingga Dia harus mempertaruhkan nyawa-Nya di atas kayu salib. Dia rela difitnah dan dikecilkan, Dia rela dipaku dan dicambuk serta kepala-Nya dimahkotai duri demi kita”.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tapi satu hal yang harus kita pahami adalah, bagi Tuhan masalah itu tidaklah serumit dan sesulit yang kita pikir. Memang bicara itu sangatlah mudah, tapi satu hal bahwa Tuhan pernah berada dalam masalah yang sangat berat sehingga Dia harus mempertaruhkan nyawa-Nya di atas kayu salib. Dia rela difitnah dan dikecilkan, Dia rela dipaku dan dicambuk serta kepala-Nya dimahkotai duri demi kita”.
Apakah Dia pernah mengeluh dan
mengatakan masalahnya adalah yang paling sulit? Dan apakah Dia pernah menyerah
dengan keadaannya? Tidak!
Dia tetap pada pendirian-Nya untuk
taat kepada Allah, sampai mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga. Dia
menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang hidup yang ada dalam setiap hatimu.
begitu percaya kepada Tuhan, sehingga kamu merasa masalahmu adalah yang
paling sulit? Tidak ada masalah yang paling sulit dan tidak ada masalah yang
mudah. Karena Tuhan pasti sudah memberikan bagian masing-masing kepada setiap
orang.Mungkin hari ini kita merasa bahwa masalah kita adalah masalah yang sangat sulit bagi, mungkin juga kita sudah tidak sanggup lagi mengatasi masalah ini dan sering kali kita ingin menyerah kepada keadaan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tapi satu hal yang harus kita pahami adalah, bagi Tuhan masalah itu tidaklah serumit dan sesulit yang kita pikir. Memang bicara itu sangatlah mudah, tapi satu hal bahwa Tuhan pernah berada dalam masalah yang sangat berat sehingga Dia harus mempertaruhkan nyawa-Nya di atas kayu salib. Dia rela difitnah dan dikecilkan, Dia rela dipaku dan dicambuk serta kepala-Nya dimahkotai duri demi kita”.
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang
memelihara kamu.” (1Ptr 5:7)
\
Apakah Dia pernah mengeluh dan mengatakan masalahnya adalah yang paling
sulit? Dan apakah Dia pernah menyerah dengan keadaannya? Tidak!\
Dia tetap pada pendirian-Nya untuk taat
kepada Allah, sampai mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga. Dia
menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang hidup yang ada dalam setiap hatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar