Minggu, 29 Desember 2013

PERENUNGAN BULAN NATAL


            Ketika Lukas memulai kisahnya, dia memulainya dengan silsilah dari Maria, sang ibu. Dan kemudian dia melanjutkannya dengan kelahiran dari sang perintis jalan, kelahiran dari Yohanes Pembaptis, yang berlangsung seperti ini. Ada seorang iman dari rombongan Abia, yang bernama Zakharia, dan mereka membuang undi untuk menentukan imam yng bertugas untuk masuk ke Bait Suci dan membakar kemenyan kepada Tuhan.
            Hanya sekali waktu dalam masa hidup dari seorang imam untuk mendapat kesempatan seperti itu, itupun hanya sedikit orang dari mereka yang memperolehnya. Dari seratus orang imam, hanya sedikit dari mereka yang memiliki kesempatan untuk masuk ke ruang maha suci, dan mereka memilih imam itu berdasarkan undi, dan akhirnya tugas itu jatuh ke tangan Zakharia, imam yang sudah cukup tua.
            Dan dia masuk ke ruang maha kudus, dan  di sana, di depan altar emas, dia membakar ukupan ke hadapan Allah di sorga, pada saat doa malam, sementara orang-orang berkumpul di luar saat asap kemenyan naik ke hadapan Allah yang di sorga.
            Tiba-tiba seorang malaikat menampakkan diri kepadanya dan mengumumkan kelahiran Yohanes Pembaptis, sekalipun dia sudah tua, dan Elisabeth juga sudah tua, akan tetapi mereka akan memiliki anak yang akan diberi nama Yohanes.         
Dan ketika bocah itu lahir, lidah Zakharia yang sebelumnya kelu, atau bisu, kemudian terlepas, dan dia bernubuat dan inilah yang dia sampaikan, “Dan, engkau hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagiNya, untuk memberikan kepada umatNya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” 
            Seandainya kemudian saya dapat mengambil dari Kitab Suci dan pada musim kelahiran Kristus itu, menuntun kita di dalam doa kita, mempersembahkan kemenyan kepada Allah, doa-doa kita kepada Allah, dan kita berdoa untuk kedamaian, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.
Apa yg akan kita buat di tahun 2014. Haleluyah

Kamis, 19 Desember 2013

WAKTUNYA SUDAH GENAP


WAKTUNYA SUDAH GENAP
(THE FULLNESS OF TIME) 
Galatia 4:4
20-12-2013
            Kami mengucapkan selamat datang kepada anda sekalian yang menghadiri kebaktian yang patut mendapatkan pujian ini bersama kami di the First Baptist Church of Dallas. Dan saya, gembala sidang, yang akan menyampaikan sebuah khotbah mengenai penjelasan dari ayat di dalam Galatia 4:4, yang saya beri tema Waktunya Sudah Genap.
            Ayat di dalam Galatia 4:4 berbunyi :
“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada Hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (LAI)---dengan demikian kita termasuk menjadi bagian dari keluarga Allah yang indah, berharga dan menyembah-Nya..
“Setelah Genap Waktunya”---pleroma, diterjemahkan dengan “genap”. Kata tersebut mempunyai arti, persiapan yang sudah rampung. Tujuan kasih karunia Allah berjalan sepanjang tahun, abad, dan selama beribu-ribu tahun. Pleroma (kegenapan) Allah. Persiapan menyeluruh yang dikerjakan Tuhan Allah untuk kedatangan Anak-Nya ke bumi.
Waktu adalah penciptaan. Kita hidup di dalam waktu. Tetapi bagi Allah tidak ada yang namanya waktu. Allah merencanakan seluruh rencana sejarah umat manusia, Dia adalah Alpha dan Omega, dan semuanya itu ada oleh pertimbangan-Nya. Dia sudah merencanakannya sejak semula. Bagi Allah tidak ada yang namanya waktu. Saya membayangkan waktu selama beribu-ribu tahun dimana Allah menciptakan dunia yang sangat menakjubkan di sekitar kita ini, dengan pekerjaan tangan-Nya yang kreatif.
            Apabila anda pernah ke Grand Canyon, anda dapat melihat sejauh satu mil ke bawah. Dan ketika pandangan mata anda sampai ke dasar bumi, anda akan melihat Sungai Colorado mengalir berkelok-kelok di kedalaman tiga ratus kaki di bawah batu yang padat, keras dan kokoh. Para ahli geologi berpendapat bahwa batu keras yang terdapat di bawah jurang tersebut, dulunya merupakan pegunungan yang tingginya dua-puluh-enam kaki, dan waktu yang bejalan selama beribu-ribu tahun itu membuat batu-batu tersebut menjadi aus sampai akhirnya terkubur di bawah jurang.
            Allah tidak terburu-buru. Allah tidak tergesa-gesa dan tidak berubah. Dan di dalam pleroma (kegenapan) Tuhan Allah, Dia merancangkan maksud-maksud kasih karunia-Nya selama berabad-abad. Kadang-kadang, bagi sejarah manusia rasanya berjalan sangat lama sekali baru kita bisa melihat maksud dari karya Allah, tetapi Dia bekerja, Dia menuntun, Dia mengarahkan---itulah kepenuhan Allah.
            “Tetapi setelah genap waktunya”---chronos. Kita menggunakan kata tersebut dengan banyak kombinasi dalam bahasa Inggris—chronology atau chroniclesChronos, waktu. Allah telah mengatur waktu untuk segala sesuatunya, sebagaimana yang ditulis di dalam kitab Pengkhotbah, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya” (NKJV).  Ada waktu untuk lahir---anda tidak berkuasa apa-apa atas hal ini. Ada waktu untuk meninggal, di dalam maksud dan kasih karunia Allah. Ada waktu dimana Allah akan membangkitkan kita dari kematian. Ada waktu kita berhadap-hadapan dengan-Nya di sorga, dan Tuhan akan memberikan kita penghargaan atas hasil kerja kita---suatu waktu, suatu waktu yang telah direncanakan, setelah genap waktunya.
            Oleh sebab itu, ada waktu Tuhan harus dilahirkan dan seluruh sejarah serta zaman berpusat kepada kejadian tersebut. Ada waktu, suatu waktu yang sudah direncanakan bagi Dia untuk disalibkan. Ada waktu, suatu waktu  bagi Dia untuk dibangkitkan dari kematian. Ada waktu, suatu waktu yang sudah direncanakan bagi Dia untuk naik ke sorga. Dan ada waktu, suatu waktu yang sudah direncanakan dimana Tuhan akan datang kembali.
            Saudara-saudara, firman di dalam kitab Roma 11, ayat 25, adalah ayat yang digunakan Paulus untuk menerangkan kejadian itu secara jelas. Begini bunyinya : “Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini : Sebagian dari Israel telah menjadi tegar..” (NKJV). Ada suatu kumpulan orang (musterion), sebuah rahasia yang Allah simpan di dalam hati-Nya “sampai jumlah yang penuh (pleroma) dari bangsa-bangsa lain telah masuk”---sampai bangsa-bangsa lain yang harus ditebus masuk ke altar.
            Lalu, di ayat selanjutnya, ayat 26, kemudian akan datang sang Penebus Agung, Tuhan Yesus kita, sang Raja, turun dari sorga untuk menjadi Tuhan atas seluruh bumi ini. Ada suatu waktu yang sudah dirancang untuk kedatangan sang Penyelamat kita. Sesuai dengan tujuan Allah, semua sejarah bergerak ke arah pencapaian akhir tersebut. Kegenapan (pleroma) sejarah.
            Kemudian Paulus menyatakan, “setelah genap waktunya”---waktunya sudah genap--“ untuk waktu yang sudah datang, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan.”
            Persiapan yang Tuhan Allah lakukan untuk kedatangan Anak-Nya ke bumi. Pertama-tama saya akan membicarakan mengenai hal yang berhubungan dengan pengkhotbahan, agama, persiapan yang dilakukan oleh Allah. Ketika mereka dibuang ke Babel untuk dijadikan budak, dan Bait di Yerusalem dihancurkan, dan tidak ada lagi pengorbanan dan tidak seorang imampun yang menghadap kepada Tuhan, bagi bangsa Yahudi, bangsa yang berada dalam pembuangan sebagai budak, itu merupakan suatu penderitaan yang tidak terlukiskan.
Mazmur 137 mencerminkan luka hati dan kepedihan yang dirasakan oleh bangsa yang hancur:
“Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu, kita menggantungkan kecapi kita. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita, meminta kepada kita, memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita : “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion !” Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing ? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku ! Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku !”
            Melalui penderitaan dan tragedi serta kepedihan dari bangsa yang hancur dan berada dalam pembuangan di Babel tersebut, dari sanalah asalnya maksud-maksud Allah akan kedatangan Anak-Nya ke dunia.
            Ada 3 hal yang timbul dari pembuangan ke Babel ini. Hal yang pertama, setelah itu dan untuk selamanya, bangsa Yahudi menjadi bangsa yang menyembah kepada satu Tuhan. Sepanjang sejarah, bangsa tersebut jatuh ke dalam perzinahan dan penyembahan berhala, tetapi setelah pembuangan, di dunia yang memuja dewa-dewa dan memuja berhala, bangsa Yahudi sendiri tetap menyembah kepada satu Tuhan, yang menunjuk pada satu Allah yang benar di bumi.
            Hal yang kedua, dari kepedihan dan luka hati selama dalam pembuangan ke Babel, keluarlah peraturan dasar Kitab Suci. Ezra dan para pengurus sinagog mengumpulkan seluruh tulisan-tulisan suci dari Tuhan, dan kemudian dijadikan sebagai Kitab Allah.
            Hal yang ketiga, dari pembuangan ke Babel terbentuklah perhimpunan umat Allah. Tidak ada lagi tempat pemujaan atau ritual atau korban, selain dari perhimpunan umat---sinagog---perhimpunan umat Allah. Sinagog dibentuk saat pembuangan ke Babel.
            Dan itulah penggenapan dari Allah untuk kita. Dengan berdiri menentang dunia ini, pengkhotbah dan misionaris Kristen menyembah kepada satu-satunya Tuhan Allah, sang Penyelamat dunia, tidak ada yang lainnya. Karena Dia sendiri adalah Raja dan Tuhan atas langit dan bumi.
            Selain itu, pengkhotbah Kristen teguh berdiri dengan sebuah Kitab Suci di tangannya, yaitu Firman yang diilhami, yang suci, dan sempurna dari Allah yang hidup.
            Dan hal yang ketiga, perhimpunan umat Allah di Bait Allah, jemaat yang merupakan keluarga Allah yang telah ditebus. Penggenapan, maksud Allah, menggerakkan sejarah umat manusia.
            Saudara-saudara yang terkasih, saya akan menyimpang sedikit dari sini---hanya satu firman dari khotbah ini. Selalu saja ada tujuan akhir Allah dari penderitaan yang dialami oleh umat manusia, selalu. Mungkin saya tidak mengetahuinya. Mungkin tidak melihatnya. Mungkin saya tidak mengalaminya, tetapi pasti ada penggenapan---ada suatu maksud akan kasih karunia melalui penderitaan yang dialami oleh umat manusia.
            Saya membayangkan kisah Stefanus, yang mati syahid di dalam kitab Kisah Para Rasul. Orang-orang saleh meratap sedih dengan suara keras, saat mereka membawa tubuh pengkhotbah yang  penuh Roh Kudus itu, yang mati syahid karena lemparan batu dan dibunuh, ke kuburnya. Tetapi melalui kejadian itu---penganiayaan di seputar kematian Stefanus, para pengkhotbah dan misionaris Kristen menyeberang ke dunia yang sudah maju. Itulah tujuannya.
            Dan contoh yang lainnya adalah ketika Saulus dari Tarsus bertemu dengan Yesus di perjalanan, Tuhan berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (NKJV).  Apakah yang Dia maksudkan dengan perkataan-Nya itu ? Kitab Kisah Para Rasul dan kesaksian Paulus itu jelas. Paulus tidak pernah melihat seseorang mati seperti cara Stefanus mati. Tetapi dia mencoba untuk menyimpannya dalam pikirannya dan mengingatnya, Stefanus yang sedang berlutut, sementara batu-batu yang dilemparkan akan menghabiskan nyawanya, mendoakan mereka yang membunuhnya. Dan kejadian itu mengubahnya. Memanggilnya. Dia menjadi utusan dan pembawa kabar iman kepada Allah yang berani.
            Selalu ada maksud di dalam penderitaan, dan itu terjadi di dalam hidup anda. Terjadi di dalam kehidupan kita. Dan apabila kita bersedia, namun dengan tegar dan iman, suatu hari Allah akan membuatnya jelas. Dia akan menjelaskannya kepada anda. Ada alasan untuk itu. Ada suatu pleroma (penggenapan) yang sedang bekerja di bumi ini, yaitu maksud akan kasih karunia Allah.
            “Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan”.
            Tidak hanya ada khotbah, agama, persiapan, untuk kedatangan Tuhan kita ke bumi ini, tetapi juga ada sejarah, suatu persiapan budaya.
            Alexander Yang Agung, ketika dia mulai menaklukkan dunia yang sudah maju, membawa serta gurunya, Aristoteles. Dan Alexander yang Agung membuat seluruh dunia ini berbahasa Yunani. Badan-badan Yunani, filosofi Yunani, arsitektur Yunani, dan kebudayaan Yunani serta berbahasa Yunani---dari satu satu kerajaan ke kerajaan lainnya, seluruh dunia yang berada ini berbahasa Yunani. Mereka berbicara bahasa Yunani.
            Ketika Alexander meninggal pada usia tiga puluh tiga tahun---dia seumur dengan Tuhan kita. Ketika Alexander yang Agung meninggal, kerajaannya dibagi oleh keempat jenderalnya menjadi empat bagian, dan mereka menjalankan Helenisasi Yunani terhadap dunia yang sudah maju tersebut. Cassander menguasai Makedonia, bagian Eropa Kerajaan Yunani. Lysimachus menguasai Asia Kecil. Seleucus, yang anaknya bernama Antiochus, menguasai Syria. Dan Ptolemy menguasai Mesir.  Dan mereka terus menjalankan Helenisasi terhadap dunia yang sudah maju tersebut. Dari satu wilayah ke wilayah lainnya menjadi Yunani.
            Oleh sebab itu, ketika pengkhotbah Kristen, seorang penginjil, maju terus menyatakan pekerjaan Allah yang menakjubkan di dalam Jesus Kristus, mereka menyampaikannya dengan sebuah bahasa yang universal. Dari satu satu wilayah ke daerah wilayah lainnya, mereka menyampaikan khotbah dalam bahasa Yunani dan seluruh dunia dapat mengerti. Ketika Paulus menulis suratnya ke kota besar Roma, yang dia beri judul Kitab Roma, dia menulisnya dalam bahasa Yunani. Dan ketika Rasul Yohanes menulis surat-suratnya kepada tujuh jemaat di Asia, dia menulis surat-surat tersebut dalam bahasa Yunani. Dari satu wilayah ke wilayah lainnya dari kerjaan itu, berbahasa Yunani.
            Dan para pengkhotbah pertama Kristen itu, para pemenang jiwa-jiwa, para pemberita dari kasih karunia Allah yang menakjubkan, ketika mereka berdiri di mana saja di dunia yang sudah maju itu, mereka dapat mengerti dan dapat mendengar. Bahasa Yunani. Tanpa disadari Alexander yang Agung atau angan-angan para penerusnya dalam membangun kerajaan Yunani, mereka sebenarnya sedang mempersiapkan jalan, penggenapan, untuk kasih karunia Allah akan kedatangan Yesus Kristus.
            “Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan”.
            Yang dipersiapkan dalam penggenapan Allah, yaitu tujuan-tujuan Allah dalam sejarah umat manusia, tidak hanya dalam bidang agama dan kebudayaan saja. Ada juga persiapan di bidang politik untuk mempersiapkan kedatangan bayi Kristus ke dunia. Kerajaan Roma menggabung seluruh bangsa di dunia menjadi satu seperti jalan-jalan Roma. Anda dapat berjalan di mana saja. Anda dapat pergi ke mana saja. Dari Kerajaan Inggris di sebelah utara ke Sungai Indus di sebelah timur, jalan-jalan Roma ada di mana-mana, dan itu bebas serta dilindungi.
            Mereka mempunyai salah satu dari sistim-sistim pengeposan yang terbaik yang pernah dimiliki dunia. Anda dapat mengirim surat-surat dari satu sisi dunia yang sudah maju ke dunia maju lainnya. Dan masyarakat hidup di dalam keamanan yang kuat. Tidak ada perang. Tidak ada pertempuran. Hanya ada Pax Romana, suatu pakta keamanan Roma yang universal.
            Di kota Roma, ada kuil Yanus, yaitu dewa pintu, jalan raya, dan gerbang bangsa Romawi. Dia memiliki dua wajah, saling bertolak belakang. Pada bulan Januari, yang menjadi asal dari namanya, merupakan pesta yang diadakan baginya. Wajah yang satu menghadap ke belakang, dan yang satunya menghadap ke depan. Pada masa-masa perang, maka gerbang-gerbang, pintu-pintu kuil Yanus terbuka. Para tentara siap untuk bertempur. Pada masa-masa tenang, maka pintu-pintu kuil Yanus akan menutup. Selama bertahun-tahun, di masa-masa ke-Kristenan mulai, pintu-pintu kuil Yanus tertutup.
            Dan para misionaris Kristen dan para murid Tuhan kita, serta para pengkhotbah Kitab Suci Yesus, turun ke jalan-jalan raya dan jalan-jalan umum kota Roma, dengan tenang dan aman, memberitakan kabar kasih karunia keselamatan dari Anak Allah, penggenapan, yaitu penggenapan waktu.
            Tanpa pernah disadari oleh setiap Kaisar bahwa apa yang mereka lakukan dengan membangun Kerajaan tersebut, sebetulnya dia sedang mempersiapkan dan membuka jalan untuk datangnya pengkhotbah Tuhan Yesus kita. Sebuah mujizat akan kasih karunia Allah.
            Di dalam penggenapan Allah akan tujuan-tujuan kasih karunia, yaitu persiapan yang sutuhnya akan kedatangan Tuhan kita---yang diperlukan tidak hanya agama, yaitu pekerjaan Allah melalui umat-Nya, dan tidak hanya budaya, dengan bangsa Yunani dan badan-badannya, dan tidak hanya bidang politik, dengan Kerajaan Romawi mengenai jalan-jalannya serta keamanannya yang universal, tetapi juga persiapan pribadi di sorga.
            Saya seringkali bertanya-tanya---dan anda juga---apa maksudnya ketika Kitab Wahyu, Penyingkapan, menggambarkan Yesus sebagai Domba Jantan yang dibantai, sejak dari sebelum dunia ini diciptakan. Mundur jauh ke belakang, di kegelapan sejarah yang ribuan tahun jaraknya, sebelum penciptaan dunia ini, Yesus, di hapadapan Allah, adalah Domba Jantan yang dibantai untuk menghapus dosa umat-Nya.
            Di dalam Kitab Ibrani, di sana digambarkan tempat dan waktu di mana Anak, pribadi kedua dari Tritunggal Allah, menawarkan, menyerahkan dirinya secara sukarela menjadi Penyelamat dunia : “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku” (Ibrani 10:7, NKJV). “Engkau telah menyediakan tubuh bagiku” (Ibrani 10:5, NKJV). Kemudian penulis Kitab Ibrani menggambarkan peristiwa inkarnasi itu :"Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya"(Ibrani 2:16-17, NKJV).  "Dan dalam hal demikian, sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbua dosa" (Ibrani 4:15, NKJV). Supaya Ia menjadi Imam Besar yang setia dan penuh belas kasihan, yang mengerti akan pencobaan kita, sehingga Ia dapat menjadi perantara dan menjadi pendoa syafaat kita, karena Dia juga mengerti akan pencobaan-pencobaan yang kita hadapi.
            Penggenapan Allah, akan maksud-maksud Allah, sebelum dunia dijadikan.
            Kemudian, pada suatu waktu di bumi, keturunan perempuan itu, Protevangelium, kitab suci demi kitab suci. Di dalam kitab Kejadian 3:15 : “Keturunan perempuan itu akan meremukkan kepala iblis”. Para rabi-rabi zaman dulu bertanya-tanya mengenai hal itu : “keturunan perempuan.” Wanita tidak memiliki benih ! Tetapi laki-laki yang memiliki benih. Namun nubuatan tersebut berkata, “keturunan perempuan itu akan meremukkan kepalanya.”
            Kemudian janji kemuliaan muncul kembali di zaman Abraham. “Dan melalui keturunanmu, sebagai satu keluarga,” Paulus berkata, “Dan melui keturunanmu, sebagai satu keluarga, semua keluarga di bumi ini akan diberkati,” keturunan perempuan itu.
            Dan nubuatan yang indah yang disampaikan oleh Mikha di dalam Mikha 5, ayat 2 : “Tetapi engkau, hai Bethlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (NKJV). Dia selalu memperhatikan.
            Dan hari itupun tiba. Setelah genap waktunya, akan lahir dari seorang perempuan. Dan di jalanan yang berbatu menuju ke Bethlehem, perempuan itu berjalan, dalam keadaan mengandung tua. Dan Yusuf berjalan di sebelahnya.
            Dan hari itupun tiba, dan saat itupun tiba, penggenapan Allah, ketika persiapan yang yang lengkap sudah selesai. Dan malaikat pun bernyanyi seraya berkata, “Dan inilah tandanya bagimu  : Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan” (Lukas 2:12, NKJV), suatu tanda abadi yang akan manusia heran selama-lamanya. Dibungkus dengan lampin, karena begitu miskinnya sehingga tidak ada sedikit pun bahan untuk dibuat baju, tidak ada baju untuk dibuat bagi bayi itu, hanya dibungkus dengan kain lampin. Lahir di sebuah kandang, dan terbaring di dalam palungan, suatu tanda yang akan membuat manusia heran selama-lamanya. Di sana, seorang wanita dimuliakan. Di sana, seorang ibu dikuduskan, dan di sana, seorang anak diagungkan, dimuliakan. Ya, ampun, bagaimana hal itu bisa terjadi ?
            “Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan”, sehingga Dia dapat menebus kita untuk diangkat menjadi keluarga Allah. Ya Tuhan, Tuhan, betapa Kitab Suci yang indah, betapa pujian dan sukacita dan ucapan syukur yang menakjubkan---saat Natal, saat inkarnasi, saat kelahiran, saatnya Yesus, datang ke dunia untuk menebus kita bagi Allah.
 SELAMAT MENGALAMI NATAL YG SESUNGGUHNYA. (Jes)

Senin, 09 Desember 2013

TANGISAN NABI IBRAHIM


TANGISAN NABI IBRAHIM AL KHALIM
Dengan imanku aku mempercayai yang kudengar dari Allah Taala,
Bahwa bangsa yang besar akan lahir dari keturunanku,
Sepenuhnya aku meyakini hal itu,
Akan tetapi semakin aku meyakini janji, semakin berat tantangan yang kuhadapi,
Sementara kenyataannya Sarah istriku mandul,
Harapan seolah sirna dari tahun ke tahun berikutnya,
Banyak orang mulai mencemooh,
Mengolok-olok bukan hanya imanku kepada Allahku,
Tetapi kondisiku juga tidak mendukung,
 Semakin tua....,
Sarah yang mandul tetap saja mandul,
Kerentaan terjadi sementara janji Allah terus terngiang,
Seperti berdiri di persimpangan yang harus salah satu jalan kupilih,
Aku harus melakukan sebagai lika-liku kehidupan,
Mengawini wanita atas bujukan seorang istri yang patah harapan,
Akhirnya aku harus mempunyai dua anak dari dua istri,
Masyaallah......
Bersatulah dan hiduplah rukun wahai keturunanku semua,
Aku sudah pernah mengajarkan tentang Allah Taala kepada Ismael dan Ishak,
Sekarang keturunannya otomatis juga keturunanku.

Jumat, 29 November 2013

MENGENAL MASALAH DIDALAM TUHAN


Masalah-masalah yang kita hadapi bisa membuat kita jatuh atau bertumbuh, tergantung dari bagaimana cara kita menanggapinya. Sangat disayangkan banyak orang gagal untuk melihat bagaimana Tuhan menggunakan masalah untuk kebaikan mereka. Mereka lebih memilih untuk bertindak bodoh dan membenci masalah-masalah mereka daripada menghadapi dan merenungkan kebaikan apa yang bisa mereka dapat dari masalah-masalah tersebut. Ada lima cara Tuhan menggunakan masalah-masalah dalam kehidupan kita untuk menjadi sesuatu kebaikan bagi kita:

(1) Tuhan menggunakan masalah untuk MENGARAHKAN kita. Kadang-kadang Tuhan harus menyalakan api di bawah kita untuk membuat kita tetap bergerak. Sering kali masalah yang kita hadapi akan mengarahkan kita ke arah yang baru dan memberikan kita motivasi untuk berubah. Ada kalanya masalah menjadi cara yang Tuhan pakai untuk menarik perhatian kita.

(2) Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI kita. Manusia bagaikan teh celup… jika anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas! Tuhan kadang ingin menguji kesetiaan kita melalui masalah-masalah yang kita hadapi. “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” (Yakobus 1:2-3).

(3) Tuhan menggunakan masalah untuk MENGOREKSI kita. Ada pelajaran-pelajaran yang hanya dapat kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. Mungkin waktu kita masih kecil orang tua kita mengajar kita untuk tidak boleh menyentuh kompor yang panas. Tetapi mungkin kita baru benar-benar belajar justru setelah tangan kita terbakar. Kadang-kadang kita baru bisa menghargai sesuatu… kesehatan, teman, hubungan…, saat kita sudah kehilangan. “Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.” (Mazmur 119:71).

(4) Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI kita. Suatu masalah bisa menjadi berkat jika masalah tersebut menghindarkan kita dari bahaya. Tahun lalu ada seorang Kristen yang diberhentikan dari pekerjaannya karena ia menolak untuk melakukan sesuatu yang tidak etis bagi bossnya. Ia menjadi mengganggur, tetapi justru dari masalah itulah ia terhindar dari ditangkap dan dimasukan ke dalam penjara,karena setahun kemudian tindakan boss itu terbongkar. “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan…” (Kejadian 50:20).

(5) Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN kita. Jika kita menanggapi masalah dengan cara dan pandangan yang benar, masalah tersebut bisa membentuk kita. Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. Hanya hubungan kita dengan Tuhan yang akan kita bawa sampai kekal. ” … Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudusyang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5:3-4)

Hadapi masalah dengan bersandar sepenuhnya hanya kepada Tuhan, maka akan banyak jalan ditawarkan untuk menjadi jalan penyelesaian dengan cara ALLAH. Amin

Kamis, 28 November 2013

PELAYANAN BERSAMA DR KANG DARI KOREA di KUTAI BARAT

Banyak yang saya dapat pelajari dari perjalanan pelayanan bersama dr Kang, walau banyak sekali perbedaan dalam adat dan etika kehidupan.


Betapa itu adalah hal yang ajaib! “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.”
Ada tiga kata bahasa Yunani untuk dunia. Yang pertama adalah “ge” Kata geografi berasal dari kata ini. “Ge” adalah kata Yunani yang berhubungan dengan dunia dalam pengertian sesungguhnya, yaitu tanah atau substansi dari dunia ini. Yang kedua adalah oikoumene. Kata Oikoumene mengacu kepada dunia sebagai tempat untuk didiami. Dan yang ketiga adalah kosmos. Ini berhubungan dengan ciptaan Allah yang begitu indah dan teratur. Kata ‘kosmetik’ berasal dari kata ini yang berarti cantik atau indah.
            Dan kata ‘kosmos’ inilah yang digunakan dalam ayat ini: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia (kosmos) ini,” atau karya Tuhan yang terbaik, terindah ini.
Namun segala sesuatu yang kita lihat dalam dunia ini mengingkari kasih dan kehadiran Allah. Allah nampak begitu terpisah dari alam semesta ciptaan-Nya. Ketika badai dan berbagai bencana melanda sepertinya Tuhan begitu jauh.
            Cerita-cerita perang dan penumpahan darah serta pembunuhan, terorisme dan berbagai penyakit yang secara universal dialami manusia dan akhirnya kematian – Bagaimana di dalam kasih Allah melihat semua itu sementara Ia memisahkan diri darinya? Bagaimana mungkin Allah melakukan itu dan kemudian berkata mengasihi dunia ini?
Hanya dengan kehadiran Roh Kudus kita dapat memahami kasih-Nya terhadap alam semesta atau dunia yang telah jatuh dan terhilang ini.
Kutai barat sangat memerlukan kasih Allah melalui pelayanan setiap hamba-hamba Tuhan, dan seluruh orang percaya. Tinggalkan kepentingan pribadi, mulai menjangkau jiwa-jiwa yg masih banyak yg belum terselamatkan. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yoh 15:16).
Haleluyah 

KASIH UNTUK DUNIA YANG TERHILANG (LOVE FOR A LOST WORLD)



“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya”
 (Yohanes 3:14-18, 36).
            Seluruh dunia, alam semesta, seluruh ciptaan telah jatuh dan berada di bawah kutuk dosa. Begitu juga manusia yang diam di bumi ini adalah manusia yang telah mengalami kerusakan dan terhilang di dalam kegelapan. Mengapa Allah tidak melenyapkannya saja? Mengapa Allah harus peduli terhadap alam semesta yang telah jatuh dan manusia yang telah bobrok dan mengalami kerusakan ini? Mengapa Allah tidak mengabaikan kita?
            Di gereja yang pertama kali saya gembalakan di sebuah desa, saya memiliki seorang rekan sepelyanan yang sangat mengasihi Tuhan. Istrinya bekerja dan mau membiayai pelayanan suaminya. Akan tetapi akhirnya isterinya menceraikannya, isterinya berselingkuh dan meninggalkan suaminya yg sangat mengasihinya.
            Dan saya bertanya kepada suami ini, mengapa anda tidak bertindak tegas kepada isteri yg sedemikian rupa telah mengkhianati cinta kalian ? rekan saya tersebut tetap mengampuni dan justru mau mengajak kembali kalau masih mau untuk menjadi isterinya.           
Kasih dan kepedulian Allah ada di Taman Eden: “Adam, Di manakah engkau?” Allah mencari manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.
            Coba Anda perhatikan bagaimana cara Allah menggambarkan kasih dan kepeduliaan-Nya kepada umat-Nya yang berdosa, itu di gambarkan dalam kehidupan Hosea yang mengambil istri seorang sundal atau pelacur, namun setelah menikah kemudian istrinya itu melacurkan dirinya kembali, dan akhrinya menjadi budak. Sama seperti gambaran hidup Hosea, Allah datang ke dunia untuk menyelamatkan umat-Nya  dari perbudakan dosa. 
Atau coba perhatikan dalam Perjanjian Baru, Yesus datang ke dalam dunia adalah untuk mencari dan menyelamatkan kita semua yang terhilang. Atau perhatikan lagi kisah dari iman Kristen di sepanjang abad. Tuhan mengutus para rasul dan misionaris dan para martir sampai akhir dari dunia ini, semata-mata untuk menunjukkan kasih dan kepeduliaan Allah mencari manusia yang telah jatuh ke dalam dosa untuk diselamatkan.
            Salah satu bagian Alkitab yang indah yang dituliskan Rasul Paulus adalah dalam Efesus 3:18, “Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus.” Itu melampaui pengertian kita.
Sungguh tidak masuk akal! Kasih Allah di dalam Kristus sungguh tak terukur. Kasih-Nya tiada batas. Sungguh kasih itu tiada terhingga. Bagaimana Anda dapat menjelaskan dan memahaminya?
Apakah Anda pernah mendengar kisah tentang Harry Morehouse?  Dwight L. Moody menutup kebaktian kebangunan rohaninya di Birmingham, England.  Dan mereka berkumpul untuk mengucapkan selamat jalan kepada Moody yang akan kembali ke Amerika. Seorang muda dalam jemaat itu ikut memberi ucapan selamat jalan kepada Dwight L. Moody, dan nama anak muda itu adalah Harry Morehouse.
            Ia berkata kepada D. L. Moody, “Saya akan datang ke Amerika. Dan ketika saya sampai di sana, saya akan berkhotbah untuk Anda.” Pada umumnya Anda tidak menyodorkan diri Anda sendiri untuk berkhotbah. Biasanya seseorang berkhotbah oleh karena ada yang mengundangnya. Namun itulah yang anak muda itu katakan kepada Moody.
Dan Moody menjawab dengan bijaksana, “Yah, ketika Anda tiba di Amerika, hubungi kami. Kami akan menerima Anda dengan senang hati.”
Sekitar enam bulan kemudian, ketika D.L. Moody ada di Chicago, ia menerima telepon dari Harry Morehouse yang ada di New York City. Anak muda itu berkata kepada Moody, “Saya telah tiba di Amerika. Saya ada di New York. Saya ingin berada di Chicago pada hari Rabu dan saya ingin berkhotbah untuk Anda Rabu malam.”
            Ketiba Rabu tiba, Moody harus pergi keluar kota, namun ia telah meninggalkan pesan kepada diakennya, “Ada anak muda yang akan datang kemari yang bernama Harry Morehouse. Ia berasal dari Birmingham, England. Dan berilah kesempatan kepadanya untuk berbicara beberapa patah kata saja.”
            Apa yang terjadi ketika mereka menjemput anak muda itu, dan anak muda itu kemudian berdiri dan berkhotbah di sana. Ia berkhotbah dari Yohanes 3:16. Dan ketika kebaktian berakhir undangan diberikan, dan kira-kira ada sepuluh orang diselamatkan. Itu adalah jam yang luar biasa.
            Kemudian para diaken berkata kepada anak muda itu, “Besok malam atau Kamis malam kami ada kebaktian, dan Anda yang akan menyampaikan Firman Tuhan lagi.” 
Kamis malam anak muda itu kembali menyampaikan Firman Tuhan dari teks yang sama. Dan kira-kira ada lima belas orang diselamatkan. Itu sungguh luar biasa.
            Mereka berkata, “Jum’at malam kami ada kebaktian lagi. Dan Anda yang akan menyampaikan Firman Tuhan kembali.”
Anak muda itu menyampaikan Firman Tuhan dari teks yang sama: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.” Kemudian ia memberikan undangan dan kira-kira ada dua puluh orang diselamatkan. Itu sungguh sulit untuk dimengerti.
            Mereka berkata, “Sabtu malam, kami juga ada kebaktian lagi, dan kami minta Anda menyampaikan Firman Tuhan kembali.” Sabtu itu, D.L. Moody kembali ke Chicago. Dan istrinya berkata kepadanya, “Sayang, kita sedang berada di tengah kebangunan rohani yang luar biasa, kebangunan rohani yang ajaib. Banyak orang berubah dan bertobat.” Dan istinya melanjutkan, “Ketika kamu menghadiri kebaktian itu, pasti kami akan bertobat.” Moody menentangnya, dan berkata, “Saya telah berkhotbah lebih dari dua puluh tahun. Dan kamu katakan saya akan bertobat?”
            “Ya,” katanya. “Kamu akan melihatnya sendiri.”
            Ketika ia datang dalam kebaktian Sabtu malam itu, ia duduk paling depan. Ia duduk di sana dengan sikap meremehkan anak muda itu. Namun ketika anak muda itu menyampaikan khotbahnya, kira-kira ada tiga puluh orang yang bertobat. Itu sungguh sulit untuk dijelaskan. Anak muda itu secara terus menerus berkhotbah dari ayat yang sama setiap malam di gereja itu selama enam minggu berturut-turut dan kebangunan rohani yang agung terjadi, Roh Kudus dicurahkan di sana
            Ketika pelayanan itu berakhir, Moody berkata, “Istriku benar. Saya telah ditobatkannya. Saya telah diubahkannya.” Ia berkata, “Selama ini saya berkhotbah dari sisi Sinai. Berkhotbah tentang Neraka, penghukuman dan api dan kilat dan guntur. Namun,” katanya, “Saya telah berubah. Saya telah bertobat. Saya mulai sekarang akan mengkhotbahkan sisi yang lain, yaitu tentang kasih Allah, dan darah Yesus serta pencurahan kasih Roh Kudus.”
Jangan sekali-kali meremehkan Firman Tuhan, karena firman Tuhan berkuasa untuk mengubah kehidupan setiap pribadi. “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.” (Ams 13:13)

Selamat masuk dibulan Natal 2013 dan mempersiapkan tahun baru 2014. Haleluyah

Senin, 11 November 2013

REMINDER



Galatia 2:20 "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
Alkitab mengatakan kepada kita untuk "Tetaplah berdoa" (1 Tesalonika 5:17)

Bagaimana kita mampu melakukannya? Salah satu cara adalah dengan menggunakan "doa sebagai nafas" sepanjang hari, seperti apa yang dilakukan banyak orang Kristen selama berabad-abad. Jadi, Anda memilih satu kalimat singkat atau frase sederhana yang dapat diucapkan berulang-ulang kepada Yesus, dalam satu hembusan napas: "Engkau bersamaku." "Aku menyambut kasih karunia-Mu." "Aku mengandalkan-Mu." "Aku ingin mengenal-Mu." "Aku milik-Mu" "Bantu aku untuk percaya padaMu."
Anda juga bisa menggunakan sebuah frase singkat dari Alkitab: "Karena bagiku hidup adalah Kristus." "Engkau tidak akan pernah meninggalkanku." "Engkaulah Allahku."
Bawalah kalimat-kalimat ini dalam doa sesering mungkin, sehingga ia berakar dalam hati Anda. Dan pastikan bahwa satu-satunya motif Anda dalam melakukannya adalah untuk menghormati Allah, bukan untuk mengontrol-Nya.

Berlatih merasakan kehadiran Allah adalah suatu keahlian dan kebiasaan yang bisa Anda kembangkan. Sama seperti musisi yang mempelajari partiturnya setiap hari agar bisa memainkan musik yang merdu dengan lancar, Anda harus memaksa diri Anda untuk senantiasa memikirkan Allah di waktu yang berbeda sepanjang hari. Anda harus melatih pikiran Anda untuk mengingat-Nya.
Pertama, Anda harus membuat banyak pengingat (reminder), yang bisa membawa pikiran Anda kembali pada tujuan awal, yang menyatakan bahwa Allah menyertai Anda pada saat itu. Mulailah dengan menempatkan reminder yang mudah menarik perhatian Anda. Anda bisa menempel catatan kecil yang berbunyi, "Tuhan besertaku dan ada untukku saat ini!"

Percaya sepenuhnya bahwa TUHAN senantiasa menyertai kita, dan yg harus diketahui adalah kita pun harus menyertai Dia dengan setia. “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Luk 2:10-11)

Sementara Gereja-gereja mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Natal (kelahiran Tuhan Yesus), sudahkah sebagai jemaat, orang percaya, kitapun mempersiapkan diri untuk menyambut Dia secara pribadi menjadi Tuhan, Raja dalam kehidupan dan mengalami pengalaman bersama Dia ?
Jika Anda sedang mencari pengalaman untuk merasakan kehadiran-Nya, mulailah sekarang juga untuk mengalami bersama Dia. Bukan kata orang, tetapi kita mampu mengalami hal-hal yg baru didalam Tuhan. Haleluyah

Kamis, 31 Oktober 2013

KEDISIPLINAN DAN KEKUATAN ROHANI


Kita semua tahu tentang selebriti, atlet, dan bahkan presiden yang, meskipun mereka memiliki kekuasaan yang luar biasa, mereka juga punya kelemahan dalam karakter mereka yang kapan saja dapat menghancurkan hidup mereka. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat kuat, mereka ternyata malah membiarkan kelemahan menghancurkan hidup mereka.

Kesenangan diri, jika ia berupa kurangnya pengendalian diri atau disiplin hidup, maka ia akan melemahkan Anda. Kesenangan diri lain bisa berupa cara Anda menghabiskan uang, seks, makanan, alkohol, emosi Anda, cara Anda mengatur waktu, atau apa pun yang tidak terkendali, semuanya itu dapat melemahkan hidup Anda.

Ini mungkin tampak seperti hal yang sepele, tetapi kenyataannya adalah, hal-hal kecil dapat memberikan dampak yang sangat besar dalam hidup Anda. Jika seseorang datang kepada Anda dan berkata, "Saya ingin memberi kamu sebuah kantung berisikan 50kg benih rumput hijau Kentucky. Tapi ada satu masalah: Ada beberapa benih rumput gajah di dalamnya." Akankah Anda berkata, "Aku akan segera menanamnya di halaman saya"? Mungkin tidak, karena Anda tahu bahwa pada akhirnya rumput gajah akan tumbuh di seluruh halaman Anda. Ia akan memakan seluruh rumput hijau.

Anda tidak dapat memanjakan sedikit kelemahan Anda dan berasumsi jika kelemahan kita yang sedikit itu akan menguasai dan melemahkan seluruh hidup Anda. Karena waktu, uang, makanan, seks, perbuatan, atau apa pun yang tak terkendali dapat merusak seluruh aspek kehidupan Anda. Ini hanya tinggal masalah waktu sebelum area hidup yang kurang terkontrol ini mulai merusak cara hidup Anda di dalam Allah. "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu" (Galatia 6: 7-8)
Di mana Anda menemukan kekuatan untuk membangun kembali sikap disiplin dalam hidup Anda? Serahkan kelemahan Anda kepada Yesus, dan lakukan langkah-langkah yang Ia berikan. "Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya"? (Efesus 6:10)
Efesus 1:19- 20 "Dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,"

Tidak mudah mempertahankan kepercayaan diri. Kemarin, saya telah berbagi tentang hal menemukan kepercayaan diri untuk memulai hidup Anda kembali setelah mengalami kegagalan. Tapi bagaimana cara Anda menemukan kekuatan baru untuk terus berjalan segera setelah Anda mulai bangkit kembali?
Semua orang menginginkan kekuatan. Anda bisa dengan mudah menemukan banyak buku tentang mendapat kekuatan dari busana yang Anda pakai, atau dari makanan yang Anda makan.
Tahukah Anda bahwa Allah juga ingin memberi Anda kuasa? Efesus 1:19-20 berkata, "Dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,"

Kita bisa mengambil dua kebenaran penting dari ayat ini:
Kebangkitan Yesus Kristus menunjukkan betapa hebatnya kuasa Allah. Itu merupakan kuasa yang sama yang tersedia bagi kita. Jika Allah bisa membangkitkan Yesus dari antara orang mati, maka Ia juga dapat menangani setiap masalah Anda. Tidak ada masalah yang terlalu besar di hadapan-Nya. Dia amat ahli dalam menangani kasus-kasus keputusasaan. Anda mungkin berkata, "Anda tidak tahu masalah finansial saya." atau "Anda tidak tahu masalah kesehatan saya" atau "Anda tidak tahu masalah pernikahan saya." Allah tahu, dan Ia dapat memberikan Anda kuasa dari Kebangkitan Kristus.
Apapun yang Anda mulai di dalam Allah, Dia akan menyelesaikannya di dalam Anda. Kegagalan Anda tidak akan mencegahnya terjadi. Percayalah firman Allah dalam Filipi 1:6, "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

Apapun yang Allah mulai dalam hidup Anda, Dia akan menyelesaikannya. Dia tidak akan berhenti menolong Anda. Anda bisa saja menyerah dalam mengikuti Allah, tapi ketahuilah Dia tidak akan pernah menyerah untuk menolong Anda.

Rahasia mendapatkan kepercayaan diri adalah dengan berjalan selaras dengan Allah setiap hari. Alkitab berkata, "Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya" (Amsal 14:26)
Anda bisa melihatnya dalam kehidupan para murid. Mereka telah diguncang oleh kurang nya kepercayaan diri mereka setelah Penyaliban Kristus. Pelayanan mereka yang sedang tumbuh dengan pesatnya telah jatuh. Mereka lelah, dan mereka takut.

Kemudian mereka bertemu dengan Kristus yang telah bangkit. Alkitab berkata dalam Kisah Para Rasul 4:13, "Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus."

Para murid tidak memiliki gelar doktor. Mereka hanya orang-orang awam, orang-orang biasa namun pemberani. Sebelum Kebangkitan Kristus, mereka amat ketakutan sehingga berkumpul di satu ruangan dengan pintu-pintu yang terkunci. Namun kemudian, beberapa hari kemudian, mereka dengan percaya diri kembali keluar ke jalanan dan mengambil alih situasi yang tengah kacau itu. Apa yang terjadi?
Mereka telah melayani bersama dengan Yesus. Mereka bukan hanya tahu jika Dia bangkit dan hidup, tapi mereka kembali membangun relasi dengan-Nya.

Apakah Anda sadar jika Tuhan selalu ada bersama Anda? Rasa takut Anda lenyap ketika Dia di dekat Anda. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5 b). Itu memberi Anda kepercayaan diri untuk memulai kembali ketika hidup tampak seperti tidak ada harapan.
Terus bina hubungan dengan Allah secara pribadi. Selamat mengalami anugerah-Nya.


Selasa, 29 Oktober 2013

PUJIAN PENYEMBAHAN DAN PEMBERIAN YANG KUDUS.



Allah memberkati gereja-gereja yang menyembah-Nya dengan sukacita. Allah menyukai perayaan. Dia memberkati orang-orang yang merayakan-Nya! Dan dalam hal ini, Gereja mula-mula adalah contoh yang paling tepat.
Alkitab berkata pada gereja mula-mula:
"Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang" (Kisah Para Rasul 2:46-47a).
Ada cukup banyak kabar buruk di dunia ini. Anda tidak ingin datang ke dunia ini untuk mendengar kabar buruk, bukan? Gereja adalah tempat bagi Kabar Baik, yaitu Injil Yesus Kristus!
Alkitab mengatakan
"Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN" (Mazmur 122:1). 
Gereja Tuhan harus menjadi tempat yang penuh dengan sukacita.
Anda dan saya terhubung untuk menikmati kasih Allah. Kita semua terhubung untuk mengekspresikan perasaan kita. Dalam banyak kasus, ketika kita tidak bisa mengekspresikanya di dalam gereja, kita biasanya mencurahkannya di konser musik rock atau di stadion olahraga. Oleh sebab itu, gereja harus menjadi tempat di mana kita dapat mengekspresikan emosi kita terhadap Allah. Gereja harus bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi kita beribadah.

Di mana kita menemukan sukacita ini? Dalam Kisah Para Rasul 2, Petrus mengutip Daud yang mengatakan: "Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram," (Kisah Para Rasul 2:25-26).

Renungkan hal ini:
Ketika Anda melihat bagaimana gereja Anda menaikkan puji-pujian, mulailah melihat diri Anda sendiri: Apakah Anda memuji Allah dengan hati yang penuh sukacita seperti Daud?
Bagaimana sikap Anda ketika beribadah? Yang tidak kalah pentingnya juga dalam hal memberi, jemaat bukan hanya sekedar memberi, tetapi mereka memberi untuk TUHAN.
Kisah Para Rasul 2:44-45 "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."
Tidak ada gereja yang berkorban seperti gereja mula-mula. Kisah Para Rasul 2:44-45 berkata, "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."

Para jemaat di gereja mula-mula bukan hanya sekedar memberikan uang mereka, tapi juga memberikan apa pun yang mereka punya. Bisa dikatakan,mereka orang yang benar-benar murah hati. Apa yang akan terjadi melalui gereja kita jika kita menjadi begitu murah hati? Alkitab mengatakan bahwa kita adalah para pelayan -atau manajer- dari semua yang telah Allah berikan kepada kita. Kita bertanggung jawab untuk menggunakan kekayaan kita agar memberi dampak bagi Kerajaan Sorga. Allah memberkati Anda dengan kekayaan bukan hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi untuk membuat perbedaan di dunia sekitar Anda. Allah tidak pernah memberkati kita hanya untuk kita nikmati sendiri. Dia memberkati kita agar kita dapat memberkati orang lain. Belajarlah menjadi berkat bagi orang lain, maka hidup kita akan dipelihara Tuhan. Haleluyah

GEREJA YANG BERTUMBUH


Kisah Para Rasul 2:44-45 "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."
Terlalu sedikit rahasia dibalik kesuksesan pertumbuhan gereja. Gereja yang penuh kasih bertumbuh. Gereja yang dingin tidak akan mengalami pertumbuhan.
Begitu pun dengan kisah gereja mula-mula. Para jemaat saling mengasihi dengan begitu dalam. Dalam Kisah Para Rasul 2:44-45 dikatakan, "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."
Itulah yang disebut kasih yang radikal. Pemerintah Romawi membenci orang Kristen. Adalah ilegal untuk menjadi seorang Kristen. Bangsa Romawi berusaha untuk membunuh orang-orang percaya. Tetapi walaupun begitu, faktanya orang Romawi sendiri mengatakan bahwa orang Kristen benar-benar saling mengasihi sesama. Jika musuh gereja saja berkata seperti itu, Anda pasti percaya jika hal itu benar, bukan? Namun gereja mula-mula dikenal dengan bentuk kasih yang semacam itu. Kasih ini merupakan jenis kasih yang sama yang mengantarkan orang lain kepada Yesus. Alkitab mengatakan bahwa gereja mula-mula bertumbuh setiap harinya.
Kita semua menginginkan pertumbuhan yang seperti itu dalam gereja kita masing-masing. Dan cara untuk mencapainya adalah dengan mengasihi sesama, seperti gereja mula-mula. Kita menyebutnya persekutuan atau memperlakukan rekan-rekan seiman kita, sama seperti kita memperlakukan Yesus.
Ada dua alasan mengapa orang tidak datang kepada Kristus. Mereka tidak punya teman Kristen, atau mereka kenal dekat dengan seorang Kristen! Kebanyakan orang ingin berada di sekitar orang-orang yang mengasihi mereka. Dan ketika sebuah gereja benar-benar mengasihi para jemaatnya, itulah saatnya Anda harus mengunci pintu untuk mencegah mereka keluar dari sana.
Gereja memulai memperbaiki dari kondisi ibadah didalam Gereje lebih dahulu, antara lain dengan cara :

1.      Puji-pujian, bukan hanya sekedar jemaat diajak bernyanyi nyanyian rohani. Akan tetapi jemaat diajak “sepakat” memuji TUHAN sebagai Sang Kurios yg Maha tinggi dan layak disembah. “Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!” (Mzm 150:5-6). Berapa banyak pemimpin ibadah sendiri tidak menghormati hadirat peribadatan, sehingga terkesan hanya seperti pertunjukan dan nyanyi bersama, apalagi jemaat akhirnya tidak semangat dalam ibadah ibadah, yg masih ada itu karena merasa tidak enak untuk pindah Gereja, atau sudah banyak jemaat yg pindah ibadah ke Gereja yg mampu membakar semangat dalam pujian. Akhirnya Gereja menjadi kering suasanya, mereka menyanyi pujian rohani tetapi jiwanya kering.


2.      Penyembahan, tidak kalah pentingnya dalam suasana ibadah. Dan penyembahan hanya bisa dilakukan oleh roh jemaat, karena menyadari Allah adalah Roh ada-Nya, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."” (Yoh 4:23-24) Jemaat hidup dalam kebenaran Illahi, melalui pengajaran, dan diajak menyembah dalam roh. Bukan dengan jiwanya (kemauan dan kehendak yg terbatas), akan tetapi pengenalan kepada Tuhan dengan benar dan sungguh-sungguh. Tuhan Yesus pernah mencela ibadah yg penub kepura-puraan, ibadah yg tidak ada pengurapan sama sekali ; “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."” (Mat 15:8-9)

3.      Kebenaran Firman Tuhan, di ibadah harus ada pemberitaan kebenaran Firman Tuhan dengan jujur, sesuai dengan kebutuhan jemaat sesuai dengan Firman itu sendiri. Yang disampaikan oleh lima jawatan yang sudah ada, jawatan sebagai Rasul yg mengajak untuk jemaat terlibat didalam pelayanan perintisan, jawatan Nabi yg menegur jemaat supaya tidak liar. Jawatan Guru yg mengajar jemaat supaya mengerti banyak Firman Tuhan, jawatan sebagai Gembala yg menggembalakan jemaat, suara Penginjil yg menempelak dosa. Dengan penuh keyakinan bahwasanya Firman Tuhan itu akan bekerja sesuai dengan rencana Firman itu sendiri, ; “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 55:11)

4.      Didalam ibadah juga ada persembahan, jemaat diberi kesempatan untuk memberikan persembahannya berupa keuangan, baik itu persembahan kolekte, persepuluhan maupun persembahan pengucapan syukur. Supaya iman jemaat teruji dan diberkati Tuhan, besar kecilnya sesuai dengan kemampuan dan keberadaan jemaat.

5.      Terakhir ialah Doa, ada doa pembukaan, doa frman, doa syafaat, dan doa berkat. Jemaat diajar untuk mengerti tentang apa itu doa. Dan jemaat dilibatkan dalam kegiatan doa, maka jemaat akan bertumbuh secara rohani.

Perbaikan diibadah diantaranya adalah seperti tersebut diatas, untuk lebih mengerti dan pelaksanaannya tentunya dikerjakan oleh semua susunan pejabat dan jawatan sebuah Gereja lokal. Dengan demikian Gereja akan menjadi tempat belajar dan menjadi berkat bagi banyak orang, dan berdampak bagi sebuah kota, bahkan sebuah bangsa dimana Gereja tersebut berada. Haleluyah


Sabtu, 26 Oktober 2013

JAMAHAN TUHAN



“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.” (Mat 1:18)
Jamahan Tuhan tidak selalu baik menurut ukuran manusia, jamahan Tuhan itu merupakan proses yg Tuhan Ijinkan menuju setiap orang yg dijamah-Nya menjadi baik bagi dunia. Bukan hanya dinikmati oleh satu orang, untuk satu keluarga, akan tetapi kehidupan yg berdampak bagi orang lain, bahkan bagi kesentausaan dan keselamatan dunia.
Dan setiap jamahan Tuhan akan ada tahapan yg harus dilaluinya, sehingga setiap jamahan Tuhan itu berarti dan berguna bagi kemuliaan-Nya.

1.      KEJADIAN YG TIDAK MENGENAKKAN. Siapa yg mau menerima keadaan yg tidak baik harus menimpanya, seolah seperti itu. Maria hamil, suasana yg tidak mengenakkan. Tidak dikehendaki dan tidak diharapkan sebelumnya, masyarakat akan menghakimi dengan hukum masyarakat yg tersirat ada. Hanya ada dua jalan untuk menghadapi masalah ini tanpa ada solusi yg lebih bagus. Yaitu : digugurkan atau diceraikan (putus hubungan), “Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.” (Mat 1:19) adakah perkara ini serius atau tidak, yg jelas ini adalah masalah yg tidak mengenakkan. Manusiawi sekali apa yg dipikirkan oleh Yusuf.

2.      JAMAHAN TUHAN DIMULAI DARI JIWA (PIKIRAN DAN KEHENDAK, Saat rencana Yusuf untuk menceraikan masih dipertimbangkan, disitulah Tuhan memberikan mimpi, mimpi bukan sekedar mimpi, mimpi karena kejadian yg baru dialami. Tetapi mimpi jawaban Tuhan atas apa yg baru dialaminya. “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” (Mat 1:20) bisa dibayangkan, kalau saat itu Yusuf langsung menceraikannya, maka kejadiannya akan menjadi berbeda sekali. Yesus bukan anak Daud, tetapi bisa Yesus anak umar. Daud mendapatkan penghargaan dari Tuhan, Tuhan langsung panggil namanya, menandakan tuhan secara pribadi mengenal secara pribadi siapa itu Yusuf.

3.      JAMAHAN TUHAN SELALU MEMBAWA SESEORANG LEBIH MENGENAL TUHAN, awal dri ketidak mengertian Yusuf tentang Tuhan akhirnya mengenal Tuhan secara Pribadi. “janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” Oleh karena pemahamannya yg sebelumnya akan direncanakan tidak baik, akhirnya semua menjadi baik, sesudah pemahaman tentang Tuhan itu benar. Ibrani 10 :36-37 "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya." Jika Anda sedang berkecil hati karena Allah terlambat menjawab doa-doa Anda, mengertilah bahwa penundaan bukanlah satu penolakan. Hanya karena jawaban-Nya belum datang, bukan berarti Dia tidak akan menjawab, atau lupa, atau tidak peduli dengan Anda. Itu artinya "belum"! Bagian dari proses kedewasaan rohani adalah dengan mempelajari perbedaan dari "tidak" dan "belum," atau perbedaan dari penolakan dan penundaan. Alkitab memberitahu kita, "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya" (Ibrani 10:37). Penundaan Allah bisa jadi merupakan ujian bagi kesabaran Anda. Untuk yang pertama kali, siapa saja bisa sabar, kebanyakan orang juga bisa sabar untuk yang ke dua kali. Banyak dari kita bahkan juga bisa sabar untuk yang ke tiga kali. Jadi, Allah menguji kesabaran kita berulang-ulang kali. Kenapa? Apakah supaya Dia bisa melihat seberapa besar kesabaran Anda? Tidak! Dia melakukannya agar Anda bisa melihat bagaimana sabarnya diri Anda sehingga Anda mengenal apa yang ada di dalam Anda, dan level komitmen yang Anda buat dengan-Nya. Allah menguji Anda supaya Anda tahu bahwa Dia setia, bahkan saat jawaban yang Anda cari ditunda. Jika Anda sedang berkecil hati, ubahlah itu dengan ingat bahwa Allah mengajarkan Anda kesabaran selama masa penundaan. Mintalah Dia untuk mengubah keputusasaan Anda menjadi kesabaran. Renungkan hal ini Dalam hal apa Anda percaya bahwa Allah sedang mencoba untuk mengajarkan Anda kesabaran? Luangkan waktu untuk mendoakan satu keadaan di mana Anda merasa jika Allah sedang menunda jawaban dari permintaan Anda. Mintalah pada-Nya agar diberikan kesabaran dan keyakinan dalam kedaulatan-Nya.

Melalui jamahan Tuhan, maka semua akan menjadi baru dan menjadi berkat bagi kehidupan. Memang awalnya sulit untuk diterima, akan tetapi saat seseorang mau diproses sesuai dengan rencana-Nya, maka sisi-sisi kehidupan akan mengalami pembaharuan yang benar-benar menjadi baru. Haleluyah

Kamis, 24 Oktober 2013

PENGURAPAN BAGI SANG RAJA



“Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." (Yoh 12:1-8)

Kehadiran Yesus yg adalah Tuhan, selalu membuat suasana menjadi berbeda. Membuktikan bagaimana murid-murid dan banyak orang yg belum memahami keberadaan Tuhan Yesus itu sendiri. Mereka baru menjadi pengikut, dan sebagai murid mereka hanya sekedar mengerti, tetapi tidak menanggap sepenuhnya.
 "buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."  Amsal 9:6

Kepada jemaat di Efesus rasul Paulus menegur dengan keras,
"...janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." 
 (Efesus 5:17).  
Selaku orang Kristen mungkin kita akan tersinggung jika dikatakan orang bodoh.  Tapi kenyataannya memang tidak sedikit orang Kristen yang demikian.  Menurut pendapat orang kebanyakan, kata bodoh berarti tidak mudah memahami, tidak berpengetahuan, berpendidikan rendah atau tidak pernah mengecap bangku sekolah.  Sedangkan lawan katanya adalah pintar.  Maksud dari ayat tersebut di atas sama sekali tidak menyinggung seberapa tinggi tingkat pendidikan atau kecerdasan seseorang, namun menggambarkan tentang keadaan di saat seseorang tidak menyadari sesuatu hal sehingga ia melakukan tindakan-tindakan yang tidak berkenan kepada Tuhan.  Jadi ini lebih menekankan pada kualitas hidup seseorang.

1.       Sebagai pengucapan syukur atas kebangkitan Lazarus dari kematian, maka diadakan sebuah perjamuan. Dan diceritakan Maria melayani dalam perjamuan tersebut. Selalu ada orang yg melayani Tuhan. dan pelayanan juga selalu berbicara sebuah pengorbanan, tidak ada pelayanan tanpa pengorbanan, walaupun belum tentu pengorbanan itu pelayanan. Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. (Amsal 3:27) pengucapan syukur juga menjadi tanda kedewasaan rohani, orang kristen yg hanya mengeluh sehari-harinya, menandakan imannya kepada Tuhan tidak kuat, sewaktu-waktu ada pencobaan akan murtad. “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1Tes 5:18)
Dengan demikian mengucap syukur itu sangat penting sekali sebagai orang percaya, dan dengan pengucapan syukur Tuhan dipermuiakan.


2.       Pengenalan akan TUHAN secara pribadi itu lebih penting, dibanding pemberian sebesar apapun. Maria mengerti dan mengenal Yesus secara pribadi, makanya tidak enggan dan takut memberikan harta yg sangat berharga yaitu minyak narwastu. “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” (Hos 4:6) Walaupun Yudas sebagai murid Yesus, sekian lama mengikuti perjalanan pelayanan Yesus secara langsung, akan tetapi  motivasi Yudas dalam mengiring Tuhan tidaklah tulus. Yudas mencintai uang dibanding pelayanan itu sendiri, makanya mengukur persembahan Maria dengan kehidupan orang miskin.

3.       Kedisiplinan rohani, orang Kristen yg tidak disiplin dalam imannya akan selalu jatuh kedalam dosa yg sama, Selama mengikut Tuhan, sudahkan kita memiliki kedisiplinan rohani?  Ataukah kita hanya menjadi orang Kristen yang ala kadarnya atau sekedar menjalankan ibadah sebagai kegiatan rutin belaka?  Tanda seseorang memiliki kedisiplinan rohani adalah memiliki roh yang menyala-nyala bagi Tuhan"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).   Kedisiplinan selalu dimulai dengan roh yang selalu berkobar untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan.  Ia tidak kehilangan kasih mula-mula kepada Tuhan!  Banyak orang Kristen yang akhir-akhir ini telah kehilangan kasih mula-mula seperti yang terjadi pada jemaat di Efesus, sehingga Tuhan pun menegurnya dengan keras,  "...Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan."  (Wahyu 2:4-5a).  Memiliki roh yang berkobar bukan hanya saat-saat di mana segala sesuatunya lancar dan menyenangkan, namun di segala musim hidup kita.

4.       Takut akan TUHAN. rasa takut kepada TUHAN itu yg sangat dibutuhkan untuk iman percaya semakin meningkat, tanpa rasa takut kepada Tuhan akan sia-sia pengiringan kita kepada Tuhan. “Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” (Mzm 25:12-14). Persembahan Maria akan percuma seandainya tidak disertai rasa takut kepada Tuhan, pernahkan kita memberikan persembahan, atau mungkin mengucap syukur tetapi tidak dengan rasa takut kepada Tuhan ?

5.       Menurut, atau mengikuti Firman Tuhan. kadang kita sebagai orang percaya lebih banyak tidak mau mengikuti kebenaran Firman Tuhan. padahal saat mengikuti apa kata Firman maka semua masalah akan terjawab. : Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. (2 Raja-raja 5:14)

Naaman sakit kusta. Bagi seorang panglima pasukan dan pahlawan perang, penyakit itu jelas mengguncangkan jiwa. Ia sangat ingin sembuh dari penyakitnya. Kemudian ia mengikuti saran gadis pelayan istrinya untuk datang kepada Nabi Elisa. Namun, Elisa tidak memberikan ramuan atau menumpangkan tangan untuk berdoa bagi kesembuhannya seperti yang ia bayangkan. Nabi itu hanya menyuruh Naaman untuk mandi sebanyak tujuh kali di Sungai Yordan. Naaman merasa gusar dan kecewa. Tetapi, setelah dibujuk oleh para pegawainya, ia mau juga melakukannya dan pulihlah tubuhnya dari kusta. Ia menjadi tahir, dan mendatangi Elisa untuk mengakui kebesaran Allah Israel.
Sering kita tidak setuju dengan cara Allah untuk memulihkan kehidupan kita. Cara-Nya sering terlihat begitu aneh, bahkan tampak mustahil di mata manusia. Kita jadi meragukan dan mempertanyakan hal itu. Sebaliknya, kadang cara-Nya terkesan sangat mudah dan tidak menuntut kerja keras kita. Kita tidak boleh meremehkannya karena tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Tuhan. Sebenarnya, cara-Nya yang tidak lazim itu justru mendorong kita untuk semakin mengerti jalan Allah yang misterius. Meskipun cara-Nya kerap tidak kita pahami, Dia tetap layak dipercayai.

Sewaktu kita mulai mempercayai dan mengikuti cara Allah, kita belajar untuk semakin mengenal cara berpikir dan cara kerja Allah dalam kehidupan kita. Dengan mengesampingkan pola pikir manusiawi, kita memperbarui pikiran, yang selanjutnya berdampak pada pembaruan dan pemulihan hidup.

Ada 5 hal yg sangat penting didalam kehidupan orang percaya, dan saat kita sebagai orang percaya bisa dan mau belajar untuk bisa melakukannya, maka Tuhan pasti akan memberikan upah yg sepadan dengan usaha kita mempertahankan iman pengharapan yg ada pada kita semua.

MESKIPUN CARA-NYA KERAP TIDAK KITA PAHAMI, DIA TETAP LAYAK DIPERCAYAI. BELAJAR TAAT DAN SETIA MENGERJAKAN DENGAN IMAN, MAKA SEGALA SESUATU YANG MUSTAHIL AKAN TERJADI DAN KITA ALAMI.