Ketika Lukas memulai kisahnya, dia memulainya dengan silsilah dari Maria, sang
ibu. Dan kemudian dia melanjutkannya dengan kelahiran dari sang perintis jalan,
kelahiran dari Yohanes Pembaptis, yang berlangsung seperti ini. Ada seorang
iman dari rombongan Abia, yang bernama Zakharia, dan mereka membuang undi untuk
menentukan imam yng bertugas untuk masuk ke Bait Suci dan membakar kemenyan
kepada Tuhan.
Hanya sekali waktu dalam masa hidup dari seorang imam untuk mendapat kesempatan
seperti itu, itupun hanya sedikit orang dari mereka yang memperolehnya. Dari
seratus orang imam, hanya sedikit dari mereka yang memiliki kesempatan untuk
masuk ke ruang maha suci, dan mereka memilih imam itu berdasarkan undi, dan
akhirnya tugas itu jatuh ke tangan Zakharia, imam yang sudah cukup tua.
Dan
dia masuk ke ruang maha kudus, dan di sana, di depan altar emas, dia
membakar ukupan ke hadapan Allah di sorga, pada saat doa malam, sementara
orang-orang berkumpul di luar saat asap kemenyan naik ke hadapan Allah yang di
sorga.
Tiba-tiba seorang malaikat menampakkan diri kepadanya dan mengumumkan kelahiran
Yohanes Pembaptis, sekalipun dia sudah tua, dan Elisabeth juga sudah tua, akan
tetapi mereka akan memiliki anak yang akan diberi nama Yohanes.
Dan ketika bocah itu lahir, lidah Zakharia yang sebelumnya
kelu, atau bisu, kemudian terlepas, dan dia bernubuat dan inilah yang dia
sampaikan, “Dan, engkau hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang mahatinggi;
karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagiNya,
untuk memberikan kepada umatNya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan
pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan Allah kita, dengan
mana Ia akan melawat kita, surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari
mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki
kita kepada jalan damai sejahtera.”
Seandainya kemudian saya dapat mengambil dari Kitab Suci dan pada musim
kelahiran Kristus itu, menuntun kita di dalam doa kita, mempersembahkan
kemenyan kepada Allah, doa-doa kita kepada Allah, dan kita berdoa untuk
kedamaian, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.
Apa yg akan kita buat di tahun 2014. Haleluyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar