Minggu, 11 Mei 2014

KEHIDUPAN DITENGAN KEHIDUPAN.




“Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Matius 10 : 16 – 24

May, anak dari keluarga Kristen bersekolah di sekolah dasar negeri. Suatu ketika, saat pelajaran agama, dia harus berpisah kelas dari teman-temannya yang beragama lain dan mengikuti pelajaran Agama Kristen. Kembali dari kelas, teman-temannya mengejeknya sambil berkata, “Ih, May ternyata orang Kristen, beda sama kita!” May pun menangis dan berlari pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah dia bertanya kepada ibunya, “Mama, mengapa aku berbeda dari teman-temanku yang lain? Mengapa aku harus jadi orang Kristen?”
Ilustrasi di atas sering kali menggambarkan posisi kita saat ini. Hidup di tengah-tengah banyak orang yang belum mengenal Tuhan. Mungkin, saat ini kamu yang membaca renungan ini, sedang bersekolah, atau mungkin kuliah, di antara teman-teman yang beda agama. Dan bahkan mungkin, sedikit banyak, kalian mendapatkan perilaku yang ‘berbeda’. Pasti dalam hati kita bertanya, mengapa, ya, Tuhan memilih saya untuk menjadi orang Kristen, atau, mengapa, ya, Tuhan membuat kondisi anak-anak Tuhan menjadi yang minoritas?
Tuhan Yesus memang sengaja membuat kita berada di kondisi seperti ini, kondisi bagai domba di tengah-tengah serigala (ay. 16). Tuhan Yesus juga memahami bahwa ‘serigala’ itu akan membenci kita karena-Nya (ay. 22).courtesy of PelitaHidup.com
Apa sebenarnya tujuan Tuhan? Tujuan Tuhan adalah mendidik kita supaya kita memiliki ketulusan dan akal budi (ay. 16). Dan yang paling penting, Tuhan Yesus berjanji yang bertahan akan selamat (ay. 22). Tidak hanya selamat selama di dunia, tetapi keselamatan kekal di Surga.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

Bagi orang beriman, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Walau dalam menjalani kehidupan juga mengalami berbagai macam pergumulan. Tidak otomatis terhindar dari derita dan tangisan. Mungkin kita pun seringkali mengalami peristiwa-peristiwa yang menyedihkan, yang membawa penderitaan berkepanjangan. Mungkin masalah jodoh, pekerjaan, studi, usaha, keluarga, biaya hidup, sakit-penyakit, Semua terasa menjadi gelap dan tidak ada yang mau menolong, seolah Tuhan-pun terasa begitu jauh tak memberi pertolongan. Namun benarkah begitu? Apakah Tuhan benar-benar lepas tangan dan tidak mempunyai maksud yang indah di balik semuanya itu?
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebenarnya tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semua tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Walau orang percaya juga mengalami berbagai penderitaan seperti yang dialami kebanyakan orang lain juga. Namun percayalah, Tuhan punya tujuan yang indah.
Firman Tuhan berkata:

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rm.8:28).

Ya, Tuhan punya rencana yang indah untuk orang yang percaya. Allah sungguh menepati janji-Nya, dan semua terlaksana!
Lalu kenapa orang percaya mesti menderita juga? Tuhan tidak ingin kita bermanja-manja, apalagi sampai lupa diri. Tuhan memproses kita melalui pembelajaran kehidupan nyata, melalui pahit getirnya hidup ini, supaya kita mengerti hakikat hidup itu sendiri.

Bahwa Tuhanlah sumber segala sesuatu. Manusia pun hanya bergantung pada-Nya dan bukan karena kuat gagahnya manusia itu sendiri. Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang menentukannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar