Selasa, 29 Oktober 2013

PUJIAN PENYEMBAHAN DAN PEMBERIAN YANG KUDUS.



Allah memberkati gereja-gereja yang menyembah-Nya dengan sukacita. Allah menyukai perayaan. Dia memberkati orang-orang yang merayakan-Nya! Dan dalam hal ini, Gereja mula-mula adalah contoh yang paling tepat.
Alkitab berkata pada gereja mula-mula:
"Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang" (Kisah Para Rasul 2:46-47a).
Ada cukup banyak kabar buruk di dunia ini. Anda tidak ingin datang ke dunia ini untuk mendengar kabar buruk, bukan? Gereja adalah tempat bagi Kabar Baik, yaitu Injil Yesus Kristus!
Alkitab mengatakan
"Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN" (Mazmur 122:1). 
Gereja Tuhan harus menjadi tempat yang penuh dengan sukacita.
Anda dan saya terhubung untuk menikmati kasih Allah. Kita semua terhubung untuk mengekspresikan perasaan kita. Dalam banyak kasus, ketika kita tidak bisa mengekspresikanya di dalam gereja, kita biasanya mencurahkannya di konser musik rock atau di stadion olahraga. Oleh sebab itu, gereja harus menjadi tempat di mana kita dapat mengekspresikan emosi kita terhadap Allah. Gereja harus bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi kita beribadah.

Di mana kita menemukan sukacita ini? Dalam Kisah Para Rasul 2, Petrus mengutip Daud yang mengatakan: "Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram," (Kisah Para Rasul 2:25-26).

Renungkan hal ini:
Ketika Anda melihat bagaimana gereja Anda menaikkan puji-pujian, mulailah melihat diri Anda sendiri: Apakah Anda memuji Allah dengan hati yang penuh sukacita seperti Daud?
Bagaimana sikap Anda ketika beribadah? Yang tidak kalah pentingnya juga dalam hal memberi, jemaat bukan hanya sekedar memberi, tetapi mereka memberi untuk TUHAN.
Kisah Para Rasul 2:44-45 "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."
Tidak ada gereja yang berkorban seperti gereja mula-mula. Kisah Para Rasul 2:44-45 berkata, "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."

Para jemaat di gereja mula-mula bukan hanya sekedar memberikan uang mereka, tapi juga memberikan apa pun yang mereka punya. Bisa dikatakan,mereka orang yang benar-benar murah hati. Apa yang akan terjadi melalui gereja kita jika kita menjadi begitu murah hati? Alkitab mengatakan bahwa kita adalah para pelayan -atau manajer- dari semua yang telah Allah berikan kepada kita. Kita bertanggung jawab untuk menggunakan kekayaan kita agar memberi dampak bagi Kerajaan Sorga. Allah memberkati Anda dengan kekayaan bukan hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi untuk membuat perbedaan di dunia sekitar Anda. Allah tidak pernah memberkati kita hanya untuk kita nikmati sendiri. Dia memberkati kita agar kita dapat memberkati orang lain. Belajarlah menjadi berkat bagi orang lain, maka hidup kita akan dipelihara Tuhan. Haleluyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar