Sabtu, 11 Januari 2014

TINGGALKAN KISAH YANG LAMA


Ketika Anda melihat sebuah film di bioskop, dan film itu sudah berakhir karena ditutup dengan sebuah kata “tamat” alias selesai, apa yang kemudian biasanya Anda lakukan? Anda akan bergerak meninggalkan ruang bioskop dan MELANJUTKAN agenda kehidupan Anda bukan? Akan sangat konyol kalau ada orang yang tetap tinggal di ruang bioskop selamanya hanya karena dia menyukai atau tersentuh oleh film yang barusan dia tonton.

Begitu pula dengan kehidupan. Ada “sesi-sesi” kehidupan yang sudah berakhir dan kita seharusnya bergerak maju melanjutkan pada tahap berikutnya. Namun, manusia sungguh memiliki kebiasaan yang aneh. Kebiasaan itu adalah suka tinggal di dalam rasa sakit.
Dalam berbagai kasus konseling, training, dan pengalaman saya, sangat banyak sekali orang yang hidupnya tak pernah bergerak maju bukan karena dia tak mampu untuk meninggalkan masa lalunya yang pahit, melainkan dia memilih TIDAK MAU meninggalkan rasa sakit itu. Betapa banyaknya orang yang setiap saat masih membicarakan bagaimana ia disakiti oleh seseorang, padahal kejadiannya sudah bertahun-tahun yang lalu, namun ia bisa menceritakannya seolah-olah baru kemarin.
Ada pula orang yang terus menyesali kesalahannya di masa lalu, kegagalannya di usia-usia tertentu, kekecewaannya di tempo lalu, padahal semuanya sudah ia lewati sekian tahun lamanya. Tubuhnya terus menua, bumi terus berputar, dan waktu terus melaju kian habis, namun jiwa, hati, dan pikirannya masih tetap tinggal di masa lalu.Dan yang menakjubkan, setiap kali kita mencoba meraih tangan mereka dan mencoba menarik mereka keluar dari lubang masa lalu itu, ia malah sekuat tenaga melawan dan memilih tinggal dalam lubang itu serta “menikmati” rasa sakit dan terluka.

KASIHANILAH AKU…
Perasaan mengasihani diri dan memposisikan diri sebagai korban adalah gejala paling umum yang saya jumpai pada orang-orang yang kecanduan dengan rasa sakit ini. Mereka memelihara lukanya dengan harapan akan ada orang-orang yang terus men-suplai mereka dengan perhatian dan iba.
Padahal, dengan bersikap demikian, kita sebenarnya kehilangan kesempatan untuk hidup di masa depan yang mungkin akan jauh lebih indah, bebas dari rasa sakit, dan penuh harapan baru. Bukan tanpa alasan Kristus menutup karya salibNya dengan sebuah kalimat “Sudah Selesai…” Bukan hanya Dia menyatakan bahwa Dia berhasil memenuhi destiny kehadiranNya di bumi, tetapi Kristus mencoba menegaskan kepada kita bahwa semua episode kelam Anda sebagai manusia, SUDAH SELESAI! Kristus sudah menanggungNya dengan cara paling mengenaskan di atas kayu salib! Tidak sepantasnya Anda masih meratapi nasib dan kegagalan Anda.
Justru dengan tinggal di masa lalu merupakan sebuah penghinaan terhadap pengorbanan Kristus itu sendiri. “Sudah Selesai” memberikan sebuah komando bagi kita bahwa ini saatnya melanjutkan kehidupan kita! Bukankah “Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang?”

3 LANGKAH BERGERAK MAJU

1. Pahamilah bahwa semua orang punya masa lalu kelam. Semua orang punya episode gelap (meski kadang tak kelihatan). Saya juga memiliki banyak peristiwa menyakitkan, traumatis, kegagalan memalukan, dan luka mendalam. Semua orang mengalaminya. Jangan menganggap diri Anda yang paling menderita.

2. Ambil Tanggung Jawab. Berhentilah memposisikan diri sebagai korban. Jangan salahkan keadaan atau siapapun (apalagi Tuhan!). Anda punya kendali atas hidup Anda sendiri, jangan biarkan tindakan, perkataan, dan perbuatan orang lain membuat masa depan Anda rusak. Setidaknya Anda masih bisa MENGENDALIKAN RESPON Anda! Anda BISA MEMILIH untuk tidak sakit hati dan bergerak maju! Kendali di tangan Anda.

3. Gunakan masa lalu untuk berkarya. Saya memiliki luka mendalam dengan ayah saya karena semua perbuatannya yang banyak menyakiti kami sekeluarga, tapi sejak Kristus menebus saya, saya memakai pengalaman masa lalu saya untuk tenaga pendorong agar saya menjadi pria yang bertanggung jawab dan menolong keluarga-keluarga agar tidak mengalami kehancuran rumah tangga. Masa lalu saya, sekarang malah menjadi salah satu strong point saya dalam karir dan pelayanan saya! Tuhan mengubah masa lalu saya menjadi alat untuk saya memahami pentingnya hati bapa dalam sebuah pelayanan, dan inilah yang menggerakkan saya untuk melakukan pelayanan fathering pada generasi muda hari-hari ini.
Apapun sesi gelap dalam hidup Anda. Seberapa banyak luka dan sakit yang pernah Anda alami, Kristus sudah menyelesaikan semuanya saat Dia menebus Anda. Semua episode gelap itu sudah tamat. Saatnya Anda meninggalkan lubang itu dan bergerak maju melanjutkan hidup Anda.

“Kita baru bisa menerima sesuatu yang baru, hanya jika tangan kita bersedia melepaskan dan membuang apa yang sudah lama kita genggam”  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar