Minggu, 12 Januari 2014

IRI HATI


“Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."” (Luk 15:25-32)

Setiap kehidupan kita, tidak mengenal usia. Baik anak-anak, remaja pemuda, bahkan orang tua. Wanita dan pria, semua ada monster yg menakutkan didalam hidupnya. Monster itu menghilangkan Damai sejahtera, suka cita dan menghancurkan sisi-sisi kehidupan. Nama monster tersebut adalah “Iri hati”.
Apa sebenarnya Iri hati itu ? Iri hati adalah, iri hari itu perasaan tidak suka atas keberuntungan orang lain, yang kita juga inginkan. Iri hati itu jahat sekali walaupun tidak kelihatan secara nyata, tetapi akibatnya dapat merugikan orang lain, bahkan dapat membunuh. Dan iri hati itu akan berakibat diantaranya :
1.       Iri hati itu merusak hubungan dengan Bapa di surga, anak sulung itu menuduh  Bapa di surga tidak adil. Orang yang iri tidak dapat melihat kebaikan Tuhan didalam hidupnya, sehingga akhirnya orang iri tidak bisa berdoa dengan benar dan jujur.

2.       Iri hati merusak hubungan sesama, anak sulung itu akhirnya tidak harmonis dengan adiknya karena melihat adiknya pulang dan disambut Bapanya dengan berlebihan (menurutnya). Seseorang yang ada iri hati, akan selalu berfokus kepada diri sendiri, hidupnya tidak mengalami kebahagiaan, dikarenakan pandangan hidupnya selalu berfokus kepada keadaan orang lain yang dianggap lebih baik. “karena kalian masih hidup menurut tabiatmu secara manusia. Sebab kalau kalian masih iri hati dan berkelahi satu sama lain, bukankah itu menunjukkan bahwa kalian masih hidup menurut tabiat manusia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah?” (1Kor 3:3) iri hati akan menghancurkan persahabatan, jemaat dan komunitas yang sudah lama terbina dengan baik. Dan iri hati itu membuktikan kehidupan yang belum diubahkan.

3.       Iri hati juga merusak diri sendiri, oleh karena iri hati kepribadian seseorang akan hancur. Bisa menimbulkan sakit penyakit bahkan kematian, “Dari manakah asalnya segala perkelahian dan pertengkaran di antaramu? Bukankah itu berasal dari keinginan-keinginanmu yang terus saja berperang di dalam dirimu untuk mendapatkan kesenangan dunia! Kalian ingin, tetapi tidak mendapat, maka kalian mau membunuh! Kalian bersemangat, tetapi tidak mencapai apa yang kalian cari, maka kalian bertengkar dan berkelahi. Kalian tidak mendapat apa-apa, sebab kalian tidak minta kepada Allah.” (Yak 4:1-2) Akibat iri hati merusak kehidupan secara pribadi. Seperti antara Kain membunuh Habel, bukan orang lain atau musuh, tetapi saudara sendiri. Saul dengan Daud, karena iri oleh karena nyanyian maka Saul merencanakan pembunuhan kepada Daud. Seperti  Yusuf dan saudara-saudaranya.

Bagaimana cara untuk dapat mengalahkan iri hati ? ada tiga hal yang perlu kita amati dengan seksama, yaitu antara lain :

A.      Jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan  orang lain, karena berkat, kecakapan, kepintaran dan kelebihan itu beda-beda. Tidak ada yang sama dan tidak bisa disamakan, semua sudah Tuhan atur sedemikian rupa.

B.      Belajar bersyukur atas semua yang sudah Tuhan berikan kepada kita, orang yg suka iri selalu tidak bisa melihat orang lain lebih baik, selalu melihat diri sendiri kurang dan kurang. Padahal Tuhan sudah memberikan yg baik kepada kita.


C.      Iri hati itu bukan roh jahat, sehingga tidak bisa ditengking keluar dari diri seseorang, iri hati adalah keinginan daging dan sangat bahaya... “19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu  —  seperti yang telah kubuat dahulu  —  bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (Gal 5:19-21)

Dengan mengerti tentang iri hati, kiranya kita sebagai  orang percaya akan selalu waspada dan mewaspadai setiap sisi kehidupan kita.  Dan biarlah setiap perkara dapat kita tanggung didalam Dia. Haleluyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar