“Tetapi anaknya yang sulung
berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi
seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan
bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali
dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali
dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu
ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya:
Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah
bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang
telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka
bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya:
Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah
kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan
menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."” (Luk
15:25-32)
Setiap kehidupan kita, tidak mengenal usia. Baik anak-anak,
remaja pemuda, bahkan orang tua. Wanita dan pria, semua ada monster yg
menakutkan didalam hidupnya. Monster itu menghilangkan Damai sejahtera, suka
cita dan menghancurkan sisi-sisi kehidupan. Nama monster tersebut adalah “Iri
hati”.
Apa sebenarnya Iri hati itu ? Iri hati adalah, iri hari itu
perasaan tidak suka atas keberuntungan orang lain, yang kita juga inginkan. Iri
hati itu jahat sekali walaupun tidak kelihatan secara nyata, tetapi akibatnya
dapat merugikan orang lain, bahkan dapat membunuh. Dan iri hati itu akan
berakibat diantaranya :
1.
Iri hati itu merusak hubungan dengan Bapa di
surga, anak sulung itu menuduh Bapa di
surga tidak adil. Orang yang iri tidak dapat melihat kebaikan Tuhan didalam
hidupnya, sehingga akhirnya orang iri tidak bisa berdoa dengan benar dan jujur.
2.
Iri hati merusak hubungan sesama, anak
sulung itu akhirnya tidak harmonis dengan adiknya karena melihat adiknya pulang
dan disambut Bapanya dengan berlebihan (menurutnya). Seseorang yang ada iri
hati, akan selalu berfokus kepada diri sendiri, hidupnya tidak mengalami
kebahagiaan, dikarenakan pandangan hidupnya selalu berfokus kepada keadaan
orang lain yang dianggap lebih baik. “karena kalian masih hidup menurut tabiatmu
secara manusia. Sebab kalau kalian masih iri hati dan berkelahi satu sama lain,
bukankah itu menunjukkan bahwa kalian masih hidup menurut tabiat manusia,
seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah?” (1Kor 3:3) iri hati
akan menghancurkan persahabatan, jemaat dan komunitas yang sudah lama terbina
dengan baik. Dan iri hati itu membuktikan kehidupan yang belum diubahkan.
3.
Iri hati juga merusak diri sendiri, oleh
karena iri hati kepribadian seseorang akan hancur. Bisa menimbulkan sakit
penyakit bahkan kematian, “Dari manakah asalnya segala perkelahian dan
pertengkaran di antaramu? Bukankah itu berasal dari keinginan-keinginanmu yang
terus saja berperang di dalam dirimu untuk mendapatkan kesenangan dunia! Kalian
ingin, tetapi tidak mendapat, maka kalian mau membunuh! Kalian bersemangat,
tetapi tidak mencapai apa yang kalian cari, maka kalian bertengkar dan
berkelahi. Kalian tidak mendapat apa-apa, sebab kalian tidak minta kepada
Allah.” (Yak 4:1-2) Akibat iri hati merusak kehidupan secara pribadi.
Seperti antara Kain membunuh Habel, bukan orang lain atau musuh, tetapi saudara
sendiri. Saul dengan Daud, karena iri oleh karena nyanyian maka Saul
merencanakan pembunuhan kepada Daud. Seperti
Yusuf dan saudara-saudaranya.
Bagaimana cara untuk dapat mengalahkan iri
hati ? ada tiga hal yang perlu kita amati dengan seksama, yaitu antara lain :
A.
Jangan pernah membandingkan diri sendiri
dengan orang lain, karena berkat,
kecakapan, kepintaran dan kelebihan itu beda-beda. Tidak ada yang sama dan
tidak bisa disamakan, semua sudah Tuhan atur sedemikian rupa.
B.
Belajar bersyukur atas semua yang sudah
Tuhan berikan kepada kita, orang yg suka iri selalu tidak bisa melihat orang
lain lebih baik, selalu melihat diri sendiri kurang dan kurang. Padahal Tuhan
sudah memberikan yg baik kepada kita.
C.
Iri hati itu bukan roh jahat, sehingga
tidak bisa ditengking keluar dari diri seseorang, iri hati adalah keinginan
daging dan sangat bahaya... “19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, 21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya
itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu
— bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (Gal 5:19-21)
Dengan
mengerti tentang iri hati, kiranya kita sebagai
orang percaya akan selalu waspada dan mewaspadai setiap sisi kehidupan
kita. Dan biarlah setiap perkara dapat
kita tanggung didalam Dia. Haleluyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar