Hari itu adalah tanggal 30 Juni 1958. Pagi
hari itu, air terjun Niagara mendere dengan megahnya di aras baru sebelah
bawah. Kawat sepajang 340 meter telah terbentang dari tepi yang satu ke tepi yang
lainnya.
Charles Blondin, juara jalan di atas kawat sedunia, akan berjalan
melalui kawat itu.
Para penonton berdatangan dengan naik kereta
api istimewa dari Toronto dan Buffalo untuk menyaksikan pertunjukkan yang
sangat menarik ini.
Charles Blondin menggunakan sebuah tongkat
seberat 18 kg untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Ia mulai bergerak maju
melintasi kawat, dan penonton terdiam semua. Yang terdengar hanyalah deru air
terjun Niagara saja. Ketika dia tiba dengan selamat di ujung kawat yang satu lagi,
penonton bersorak-sorai dengan gegap gempita, melebihi deru air terjun!
Kemudian, Charles Blondin menatap wajah setiap penonton yang hadir dan meminta
seorang penonton yang hadir dan meminta seorang penonton untuk ikut bersamanya
menyeberang lagi di atas punggungnya. Ia menantang para penonton, "Siapa
yang berani ikut?" Para penonton saling tunjuk dan mendorong. Ia tiba-tiba
lalu menunjuk seorang yang berada paling depan dan bertanya, "Percayakah
Anda bahwa saya dapat menyeberangkan Anda dengan selamat sampai ke tempat
tujuan?" "Tentu," jawab orang itu. "Kalau begitu mari ikut
dengan saya!" "Oh… kalau itu saya tidak mau." Beberapa orang
ditantang untuk menyeberang, tetapi tidak ada seorang pun yang berani bertindak
untuk menerima ajakannya.
Tiba-tiba ada seorang yang maju ke depan dan
berani menerima ajakan dari sang juara, namanya Henry Colcord, pengurus harta
milik Charles Blondin. Orang ini percaya akan kemampuan sang juara dan berani
mempertaruhkan nyawanya. Mereka lalu mulai berjalan dengan hati-hati, dan para
penonton pun menahan napas. Tongkat sepanjang 10 meter itu ikut bergerak, dan
tiba-tiba kawat menjadi melengkung karena berat badan kedua orang itu. Setapak
demi setapak, dengan perlahan-lahan, tetapi pasti, mereka terus berjalan.
Mereka sampai di tengah-tengah. Di bawah mereka terdapat air yang deras
membuih, dan kedua orang itu seperti tergantung di awan saja. Mereka lalu
mendekati tepi yang di seberang. Keadaan menjadi tegang, orang-orang mulai
khawatir ketika kawatnya bergoyang dengan kuat. Sang juara meminta temannya
untuk turun. Colcord lalu berdiri dengan kakinya pada kawat, kedua tangannya
memegang bahu Blondin. Blondin berkata, "Bersatulah dengan saya, jika saya
goyang, ikutlah goyang. Jangan melakukan gerakan menurut gerakan menurut kemauan
sendiri kalau Anda ingin selamat!" colcord menurutinya. Kawatnya pun lebih
bergoyang lagi. Blondin berjalan lagi. Tiada seorang pun yang mengetahui
bagaimana mereka bisa berjalan seimbang dengan tenang dan hati-hati. Akhirnya,
langkah terakhir pun selesai sudah dan kedua orang tersebut berdiri di atas
tanah lagi dengan selamat. Para penonton histeris, berteriak, dan menyerbu
kedua orang ini dengan gembira. Tiada ketegangan lagi, dan pengalaman yang
menakutkan sudah berakhir.
Kawat besar keselamatan membentang di antara
tepi jurang. Di sebelah jurang itu adalah masa sekarang dan di seberangnya
adalah alam maut. Kawai itu selalu ada, tidak pernah putus. Hanyalah Yesus
Kristus yang sudah dan mampu menyeberanginya.
Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang hal
itu. Mungkin Anda sama seperti penbonton yang diajak oleh Blondin, dimana Anda
sampai pada tingkat "percaya" bahwa Yesus mampu nenyeberangkan Anda.
Tetapi "percaya" saja tidaklah cukup. Anda harus berani bertindak.
Percaya itu sebenarnya berarti "MEMPERCAYAKAN DIRI" sepenuhnya
kepadaNya agar Anda diseberangkan. Tindakan inilah yang harus anda lakukan
setiap hari dalam mengiringi Tuhan Yesus: MEMPERCAYAKAN DIRI SEPENUHNYA KEPADA
TUHAN YESUS.
"Demikian juga halnya dengan iman: jika
iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah
mati." (Yakobus 2:17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar