1 Petrus 1:2
"Yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita,
dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima
percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah
atas kamu."
Allah telah memilih Anda jauh sebelum Anda
memilih Dia. Dia lebih dahulu mengambil inisiatif.
Ini
Kabar Baiknya: Anda dipilih sesuai dengan rencana Allah. Mengapa Allah memilih
Anda atau saya untuk menjadi bagian dari keluarga-Nya? Karena Dia adalah Allah
kasih, Allah kasih karunia. Semakin Anda memahami tentang kasih karunia, maka
akan semakin kagum Anda dibuatnya. Allah memilih Anda. Apakah Anda layak
mendapatkannya? Tidak sedikit pun. Apakah Anda layak masuk Sorga? Tidak
mungkin! Apakah Anda cukup baik untuk bergabung dalam keluarga Allah? Tidak.
Dia memilih Anda. Dan itu kabar baik. Atas dasar apakah Dia memilih Anda?
Pertama dalam 1 Petrus 1:3 dikatakan, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita
kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu
hidup yang penuh pengharapan.
" Allah memilih Anda berdasarkan kasih
karunia-Nya, bukan karena perbuatan baik Anda. Jika berdasarkan prestasi, maka
Anda tidak akan pernah mendapatkannya. Anda tidak akan pernah layak
mendapatkannya. Kerja keras tidak akan cukup. Anda tidak akan pernah bisa
menjadi manusia sempurna. Hanya karena kasih karunia dan rahmat Allah sematalah
Sang Pencipta alam semesta ini berkata: "Aku ingin kau ada dalam
keluarga-Ku." Jika kata-kata-Nya ini tidak mendorong Anda, sepertinya Anda
harus menilik hati Anda. Katakan bahwa Tuhan itu baik. Haleluyah
Markus 1:35 "Pagi-pagi benar, waktu hari
masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan
berdoa di sana." Untuk mendapatkan waktu saat teduh yang efektif, Anda
harus memilih waktu khusus untuk bertemu dengan Tuhan setiap harinya dan
memutuskan lamanya.
Inilah
aturan yang paling umum: Waktu terbaik adalah ketika Anda tengah berada dalam
keadaan terbaik! Berikan Allah bagian terbaik dari hari Anda, ketika Anda
paling segar dan paling siap. Jangan coba melayani Tuhan di waktu sisa Anda.
Ingat juga, bahwa waktu terbaik Anda mungkin berbeda dengan orang lain. Tetapi
bagi sebagian besar dari kita, subuh tampaknya menjadi waktu terbaik. Yesus
sendiri pun bangun lebih pagi untuk berdoa dan bertemu dengan Bapa:
"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia
pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana" (Markus 1:35). Dalam
Alkitab, banyak tokoh-tokoh yang bangun pagi sekali untuk bertemu dengan Allah.
Beberapa di antaranya adalah: Abraham
(Kejadian 19:27) Musa (Keluaran 34:4) Ayub (Ayub 1:5) Hana dan Elkana (1 Samuel
01:19) Yakub (Kejadian 28:18) Daud (Mazmur 05:3 ;57:7-8) (Lihat dan baca juga Mazmur 143:8, Yesaya 26:9; Yehezkiel
12:8) Anda bahkan juga bisa melakukan saat teduh 2 kali dalam sehari (pagi dan
malam).
Dawson Trotman, pendiri Navigators, memiliki
kode huruf untuk waktu saat teduh malamnya: HWLW. Setiap kali ia tengah bersama
dengan sekelompok orang atau di rumah bersama istri di malam hari lalu
percakapan tampaknya akan berakhir, ia akan berkata, Oke, waktunya
HWLW."HWLW adalah kepanjangan dari "His Word the Last Word"
(Firman-Nya adalah Kata yang Terakhir). Dia melakukanya selama bertahun- tahun
untuk mengakhiri harinya dengan hati dan pikiran yang tertuju pada Bapa (Betty
Lee Skinner, Daws, 1974, hal. 103).
Kapanpun waktu saat teduh yang Anda tetapkan,
tetaplah konsisten di dalamnya. Jadwalkan itu di kalender Anda, buatlah janji
dengan Allah seperti yang Anda lakukan dengan orang lain. Rencanakan kencan
dengan Yesus! Kemudian datanglah, jangan mengingkari janji. Adalah satu
pengalaman pahit ketika kita berjanji untuk berkencan, lalu pasangan kita tidak
datang.
Begitu pun dengan Yesus, Dia tidak suka jika
kita tidak datang. Jadi, apapun yang terjadi, datanglah. Pertanyaan ini sering
ditanyakan, "Berapa lama waktu yang harus saya habiskan dengan Tuhan
setiap hari?" Jika Anda tidak pernah mempunyai waktu saat teduh yang
konsisten sebelumnya, Anda mungkin bisa memulainya dengan tujuh menit dan
biarkan ia berjalan dengan sendirinya. Anda harus mencoba menghabiskan waktu
tidak kurang dari 15 menit sehari bersama Tuhan.
Lukas 22:39
"Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit
Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia."
Lokasi tempat Anda bersaat teduh juga penting.
Alkitab mengatakan jika Abraham punya sebuah tempat untuk bertemu dengan Allah
(Kejadian 19:27).
Yesus pun punya kebiasaan berdoa di Taman
Getsemani di Bukit Zaitun: Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana
biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia (Lukas 22:39).
Tempat saat teduh Anda haruslah menjadi tempat yang terpencil, satu tempat yang
tenang di mana Anda bisa sendirian dan tidak terganggu. Di dunia yang bising
ini, Anda mungkin memerlukan beberapa siasat untuk mengatasinya, dan itu
penting.
Tempat saat teduh haruslah menjadi tempat: Di
mana Anda bisa berdoa dengan suara lantang tanpa mengganggu orang lain. Di mana
Anda memiliki pencahayaan yang baik untuk membaca (juga sebuah meja, mungkin).
Di mana Anda merasa nyaman. (PERINGATAN: Jangan melakukannya di tempat tidur
itu terlalu nyaman!) Tempat saat teduh Anda haruslah menjadi sebuah tempat yang
spesial. Di mana pun Anda memutuskan untuk bertemu dengan Tuhan, buatlah itu
menjadi sebuah tempat yang khusus bagi Anda dan Dia.
Seiring dengan berjalannya waktu, tempat itu
akan menjadi begitu berarti bagi Anda karena saat-saat indah yang Anda miliki
di sana dengan Yesus Kristus. Tempat saat teduh Anda haruslah menjadi tempat
yang kudus. Disinilah Anda bertemu dengan Allah yang hidup.
Tempat Anda bersaat teduh bisa Anda buat sama
kudusnya dengan tempat di mana Abraham bertemu Allah. Anda tidak harus
melakukannya di dalam gedung gereja. Banyak orang bersaat teduh di dalam mobil
mereka yang diparkir di tempat yang sepi, di lemari kosong di rumah, di halaman
belakang, atau bahkan di ruang ganti bisbol. Masing-masing tempat-tempat ini
menjadi tempat yang kudus buat mereka. Haleluyah... Sudahkah saudara punya
tempat untuk Tuhan ?
"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.
Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi
jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu
bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka
menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi
janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan,
sebelum kamu minta kepada-Nya.” (Mat 6:5-8)
Apakah Anda berdoa?
Hari ini, saya akan membagikan tentang subyek penting doa.
Doa adalah landasan utama kehidupan seorang Kristen. Pikirkan sejenak tentang
kehidupan doa Anda. Seperti apakah kehidupan doa Anda? Apakah Anda
menikmatinya? Berapa menit dalam sehari Anda luangkan untuk berdoa? Saya tidak
akan bertanya berapa jam kita berdoa karena kalau kita meluangkan beberapa menit
saja itu sudah cukup baik.
Apakah sebenarnya doa itu? Bukankah aneh kita perlu
menanyakan pertanyaan seperti ini padahal banyak orang Kristen merasa yakin
bahwa mereka tahu tentang doa. Apakah doa itu semacam kegiatan keagamaan?
Bukankah seringkali doa itu hanyalah suatu aktivitas dimana kita berbicara
kepada diri sendiri? Sama seperti dalam perumpamaan orang Farisi dan si
pemungut cukai. Sang Farisi telah menjadi seorang yang pakar dalam hal
berbicara kepada diri sendiri, dan ia mengira itulah yang dimaksudkan dengan
doa. Apa pemahaman Anda mengenai doa?
Doa adalah menjalin suatu persahabatan dengan Allah
Saya akan mendefinisikan doa dengan cara yang berbeda,
sebagaimana yang diajarkan Kitab Suci. Menurut Alkitab doa adalah suatu jalinan
persahabatan dengan Allah. Seseorang menjalin persahabatan dengan seorang yang
lain melalui percakapan dengan orang itu. Apakah ada cara lain untuk membangun
suatu persahabatan? Dapatkah Anda memikirkan cara lain untuk membangun
persahabatan dengan Allah terlepas dari doa? Apakah ada cara lain? Saya
tidak tahu cara yang lain. Jika kita tidak berdoa, kita tidak akan pernah
mengenal Allah sebagai Sahabat. Karena itu makna penting dari doa adalah bahwa
melalui proses doa, kita berangsur-angsur sedang membangun persahabatan kita
dengan Allah.
Apakah Anda memiliki persahabatan dengan Allah? Tidak jika
Anda tidak berdoa. Jadi janganlah menganggap doa sebagai suatu kegiatan
keagamaan. Dapatkanlah konsep doa yang alkitabiah. Doa adalah suatu komunikasi
dengan Allah dengan tujuan untuk membangun persahabatan dengan-Nya. Tidak akan
ada persahabatan yang terjalin jika Anda tidak menghabiskan waktu dengan orang
itu. Dan tahap persahabatan Anda dengan orang itu sebagian besar akan
ditentukan oleh banyaknya waktu yang rela Anda berikan kepada orang itu.
Pertanyaannya adalah, apakah Anda ingin memiliki Allah
sebagai Sahabat? Jika Anda menginginkan persahabatan itu, maka Anda akan senang
berdoa. Anda akan rindu untuk berdoa karena Anda ingin menjadi seorang sahabat
Allah.
Akankah Allah menjadi Sahabat atau Hakim Anda?
Di saat Anda bertemu dengan Tuhan, apakah Anda akan bertemu
dengan-Nya sebagai Sahabat atau Hakim? Jika Anda belum pernah berbicara
dengan-Nya, maka Anda tidak akan mengenal-Nya sebagai Sahabat. Bukankah Ia
kemudian akan berkata kepada Anda, "Aku tidak mengenalmu. Kamu belum
pernah berbincang-bincang dengan-Ku. Siapakah kamu? Aku tidak mengenalmu.
Enyahlah dari-Ku." Apakah ini hanya suatu khayalan? Saya rasa tidak. Anda
mungkin akan menemukan bahwa di Hari itu Tuhan akan berkata, "Kamu
belum pernah berbicara kepadaKu." Terutama jika seluruh doa Anda hanyalah
merupakan suatu kegiatan keagaman atau untuk mendapatkan dampak psikologis -
semacam omongan kepada diri sendiri untuk mendapatkan suatu 'mood' tertentu.
Jika demikian doa kita bukan doa yang membuahkan kontak dengan Allah, karena
tidak ada suatu hubungan dengan-Nya.
Di Hari itu Anda akan berkata kepada-Nya, "Tuhan, Tuhan,
aku percaya kepada seluruh doktrin-doktrin yang benar. Aku seorang yang sangat
ortodoks. Aku seorang Kristen sejati. Setiap orang di gerejaku mengenal
aku." Tuhan akan berkata, "Mereka mungkin mengenal kamu tetapi Aku
tidak mengenal kamu!"
Sekarang, dapatkah Anda melihat betapa pentingnya bagi kita
untuk berkomunikasi dengan-Nya. Melalui komunikasi ini kita sedang membangun
persahabatan dengan-Nya. Inilah doa. Mungkin Anda dapat menempel sebuah stiker
di dinding yang berbunyi, "Persahabatan dengan Allah - itulah
sasaranku". Nah, jika Anda seorang pelayan Tuhan, hal ini bahkan menjadi
lebih penting lagi.
Sebagai hamba-Nya kita harus memuridkan orang lain. Anda
tidak dapat melimpahkan sesuatu yang tidak Anda miliki kepada murid Anda. Jika
Anda tidak memiliki persahabatan dengan Allah, lalu apa yang dapat Anda
limpahkan kepada orang lain selain pengetahuan intelektual? Dan pengetahuan
intelektual tidak akan menyelamatkan Anda.
Pahamilah bahwa sangatlah penting untuk mempraktekkan doa
sebagai suatu sarana untuk membangun persahabatan dengan Allah. Tidak ada cara
lain untuk membangun persahabatan dengan Allah selain melalui persekutuan
dengan-Nya.
Menerima kuasa dan kemuliaan melalui doa
Kita seringkali gagal mengajarkan kepada orang yang baru
datang kepada Yesus bagaimana untuk berdoa. Akibatnya mereka tidak bertumbuh.
Bahkan lebih buruk daripada itu, kita mendapati bahwa mereka bahkan tidak mampu
bertahan dalam iman dan akhirnya jatuh atau menjadi murtad. Saya yakin Anda
tahu banyak kasus seperti ini.
Tanpa doa tidak ada kuasa. Anda akan mengetahui seberapa
sehat kehidupan doa Anda hanya dengan melihat seberapa banyak kuasa yang ada
dalam kehidupan Anda. Khususnya kuasa untuk mengatasi dosa. Saya tidak perlu
menanyakan kepada seorangpun tentang kehidupan doa mereka karena hanya dengan
melihat kehidupan mereka saja saya sudah tahu. Saya tahu apakah ia berdoa atau
tidak. Sewaktu Musa naik ke atas gunung dan berkomune dengan Allah, apa yang
terjadi? Salah satu hal yang terjadi saat ia turun dari gunung adalah wajahnya
bersinar. Bila Anda berbincang-bincang dengan seseorang yang hidup dalam doa,
Anda akan melihat adanya semacam kemuliaan di dalam orang itu yang berasal dari
Allah.
Sepuluh langkah dalam doa
1. Tetapkan waktu untuk bertemu dengan Allah setiap
hari
Saya akan mulai dengan Amos 3:3 dan memusatkan hanya kepada
kata-kata di situ. Amos 3:3, "Berjalankah dua orang bersama-sama,
jika mereka belum berjanji?" Bagaimana dua orang dapat berjalan bersama
kecuali jika berjanji. Kata dalam bahasa Ibrani ini yang diterjemahkan sebagai
'janji' mempunyai dua makna yang berbeda namun berkaitan, dan saya akan menggunakan
kedua makna tersebut.
Salah satu dari makna kata ini adalah perjanjian (appointment),
makna yang lainnya adalah persetujuan (agreement). Keduanya saling
berkaitan. Bila Anda menyetujui suatu perjanjian, berarti Anda sudah membuat
suatu persetujuan. Jadi hal pertama tentang doa adalah Anda membuat suatu
perjanjian dengan Allah, dimana Anda menetapkan waktu dalam satu hari itu untuk
bertemu dengan-Nya. Nah, penetapan waktu itu mutlak diperlukan bila Anda
seorang Kristen baru karena Anda belum lagi belajar untuk berkomune secara
konstan dengan Tuhan.
Jadi buat permulaan tidak perlu menetapkan sasaran yang
terlalu tinggi umpamanya doa yang tiada hentinya. Jika Anda mempunyai
masalah untuk berdoa selama lima menit saja maka kita tidak perlu membicarakan
doa yang tiada hentinya. Jadi kita akan menempatkan objektif yang lebih rendah
mengingat kemiskinan kehidupan rohani orang Kristen. Saya ingin membahas hal
ini di tingkat yang sangat praktis.
Saya sarankan mulai dengan sepuluh menit saja, berdoa selama
sepuluh menit. Nah, apa yang Anda lakukan dalam waktu sepuluh menit itu amatlah
penting. Sudah pasti jika Anda menggunakan sepuluh menit itu untuk tidur,
kondisi Anda tidak akan berubah. Hal yang penting adalah berdoa dengan
fokus total. Harap diperhatikan kata ini, fokus total. Sepuluh
menit saja. Meskipun berkonsentrasi bisa menjadi suatu proses yang sangat
meletihkan, tetapi saya pikir, untuk sepuluh menit, kita dapat mengeluarkan
segala sesuatu dari pikiran kita dan memusatkan perhatian kita hanya kepada
Yesus.
Dapatkah Anda memberikan sepuluh menit untuk berkomune dengan
Tuhan? Apakah sepuluh menit itu terlalu berharga bagi Anda? Apakah sepuluh
menit itu permintaan yang terlalu banyak? Menyedihkan, bukan? Yesus memberikan
nyawa-Nya bagi kita akan tetapi kita tidak bisa memberi sepuluh menit untuk
Dia! Tetapi percayalah, ada banyak orang Kristen yang bahkan tidak berdoa untuk
sepuluh menit, dan dampaknya adalah gereja yang dipenuhi oleh banyak sekali
masalah. Jikalau seluruh anak Tuhan mau berdoa bahkan untuk sepuluh menit saja
sehari, Anda akan melihat betapa berbedanya kehidupan di dalam gereja. Gereja
akan terus-menerus diubahkan.
Jelas saya bukan berkata bahwa selamanya Anda harus berdoa
hanya untuk sepuluh menit saja sampai di akhir hayat. Di saat persahabatan
Anda dengan Allah mulai terjalin, Anda akan berkeinginan untuk berdoa lebih
lama dan Anda tidak akan merasa waktunya berjalan dengan lambat. Intinya disini
bukan mengenai seberapa lama waktu yang Anda gunakan untuk berdoa. Intinya
bukan mengenai kuantitas. Hal yang penting adalah kualitas doa Anda. Jika Anda
sedang marah dengan pacar Anda, dan Anda menghabiskan waktu sepuluh menit
dengannya tetapi saling tidak berbicara, lalu apa gunanya waktu sepuluh menit
itu? Jadi kualitas dari waktu sepuluh menit itu ditentukan dari fokus yang kita
miliki kepada Yesus.
Seberapa penting menjalin persahabatan dengan Tuhan?
Seberapa pentingnya persahabatan dengan Allah itu bagi Anda?
Saya tadi sudah berkata bahwa tanpa persahabatan dengan Allah Anda bahkan tidak
akan diselamatkan! Karena pada Hari itu, Tuhan akan berkata, "Kamu tidak
pernah berbicara kepada-Ku. Bisa jadi kamu telah menghabiskan banyak waktu
berbicara kepada diri sendiri atau melakukan kegiatan keagamaan. Kapan kamu
pernah berbicara kepada-Ku?" Saudara yang kekasih, sudahkah Anda
berbicara kepada Yesus hari ini?
Saya bukan menanyakan apakah Anda sudah berdoa hari ini, atau
apakah Anda sudah melakukan saat teduh. Semua itu bisa jadi tidak lebih dari
sekadar kegiatan keagamaan. Saya bertanya sekali lagi, sudahkah Anda
berbicara kepada Yesus hari ini? Dan bagaimana dengan kemarin? Bagaimana
dengan hari sebelumnya? Kapan terakhir kalinya Anda benar-benar
berbicara kepada Yesus? Dan bila Anda tidak pernah berbicara kepada-Nya, maka
pada Hari itu Anda akan berdiri dihadapan-Nya, Ia akan berkata, "Siapa
kamu? Kapan kamu pernah berbicara kepada-Ku?"
Dan janganlah mengira kepada diri sendiri, "Aku pernah
berbicara satu kali kepada Yesus sekitar sepuluh tahun yang lalu. Aku
rasa itu sudah cukup. Aku pernah berbicara sekali dengan-Nya. Jika kamu
menanyakan kepadaku apakah aku sudah berbicara kepada Yesus, ya, aku sudah
berbicara, sepuluh tahun yang lalu." Yang kita maksudkan dengan 'berbicara
kepada Yesus' disini adalah suatu komune yang konstan dengan-Nya. Sesuatu yang
berlangsung hari demi hari.
Jadi langkah pertama ke dalam doa adalah: Buat janji.
Tetapkanlah suatu waktu dan pastikan bahwa sepuluh menit ini adalah untuk
Tuhan. Saya merasa malu untuk mengatakan bahwa kita hanya bisa memberi Dia
sepuluh menit sehari. Tetapi biarlah kita bersikap rendah hati. Marilah kita
mulai dengan sasaran yang terjangkau oleh kita.
Sekarang Anda sudah menyisihkan sepuluh menit dari jadwal
Anda untuk Tuhan. Anda sudah menyisihkan sekitar tiga jam untuk nonton TV, dan
sepuluh menit untuk Tuhan. Sungguh menyedihkan, namun saya bersedia untuk turun
sampai ke tingkat serendah ini. Anda menghabiskan dua atau tiga jam untuk TV,
baiklah, saya tidak akan berkomentar apapun. Tetapi bagaimana dengan sepuluh
menit untuk Allah itu? Bukankah tragis saya harus memohon kepada Anda untuk
memberi sepuluh menit kepada Allah? Yah, sudahlah tidak apa-apa, tetapi marilah
kita mulai dengan ini.
Anda berkata, "Baiklah, sekarang ini sepuluh menitnya.
Tetapi apa yang harus aku lakukan sekarang?" Jelas Anda harus membukanya
dengan ucapan rutin seperti, "Berkatilah ayah dan ibuku, kakek dan
keluargaku, dan tolong mobilku agar tidak mogok hari ini, dan aku tidak
tertimpa kecelakaan." Dalam sepuluh menit ada banyak hal yang dapat Anda
katakan. Nah, memohon agar Tuhan memberkati orangtua Anda itu adalah suatu hal
yang baik, saya tidak mempermasalahkan hal ini. Tetapi jika Anda mengucapkannya
setiap hari, Anda mungkin akan merasa sedikit jenuh. Jadi pertanyaan saya
adalah apakah Anda tidak mempunyai hal lain untuk dibicarakan kepada Allah
selain dari itu?
2. Diamlah sepenuhnya
Langkah selanjutnya adalah berdiam dirilah. Jangan berkata
sepatahpun. Datang dengan sikap rendah hati ke hadirat-Nya. Pusatkan perhatian
Anda kepada-Nya. Saya sarankan agar Anda menggunakan dua menit pertama dari
sepuluh menit yang begitu berharga itu untuk berdiam diri sepenuhnya,
betul-betul diam. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 46:11, "Diamlah dan
ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" Bila Anda mengetahui bahwa Ia adalah
Allah, Anda akan diam. Apakah Anda akan datang tergesa-gesa kehadirat-Nya dan
berbicara tanpa henti-hentinya? Tidak, Anda datang dan diam
dihadapan-Nya, mengakui-Nya sebagai Tuhan yang berkuasa dan memperlakukan
Allah sebagai Allah.
Kendalikan tubuh Anda
Anda akan mendapati bahwa di saat Anda mulai berdoa seluruh
tubuh Anda akan memberontak. Dan Anda akan terheran-heran, "Kenapa sangat
sulit untuk-ku berdoa?" Jawabannya sederhana. Karena daging Anda.
Sisi kedagingan Anda menolak apa yang berasal dari Allah. Anda dapat mengukur
tingkat kerohanian Anda hanya dengan melihat bagaimana serunya kedagingan Anda
melawan roh di dalam diri Anda. Jika kedagingan di dalam diri Anda begitu kuat
sehingga Anda tidak mampu mengendalikannya, maka Anda sebaiknya menanyakan
apakah Anda sudah diselamatkan atau belum.
Jadi kita harus belajar untuk mengendalikan kedagingan kita
atau tubuh kita, melalui Roh Allah. Itu sebabnya doa sangat penting. Ia
berkaitan langsung dengan dasar utama kehidupan rohani. Jadi untuk dua menit
pertama dalam sepuluh menit itu, diamkan setiap aspek di dalam diri Anda:
pikiran, hati, emosi dan seluruh keinginan Anda, semuanya harus diam. Dan
Anda akan menemukan bahwa hal ini teramat sangat sulit.
· Dengan
mengatur pernafasan Anda
Satu cara yang dapat menolong mengendalikan tubuh Anda adalah
dengan melambatkan pernafasan Anda. Anda kaget? Paulus berkata di 1 Korintus
9:27, aku melatih tubuhku, dan menguasainya. Aku memberi diriku bogem mentah,
aku memukuli diriku, aku harus menundukkan tubuh ini karena tubuhku ingin menghalangiku
untuk berdoa. Dan hal yang sering kita dapati adalah bahwa kita harus belajar
mengendalikan tubuh ini baik dari pihak kita dan juga melalui Roh Kudus yang
bekerja secara langsung di dalam kita. Namun tubuh kita berfungsi melalui
pernafasan. Kita tahu bahwa jika kita tidak minum air untuk sehari lamanya di
padang gurun, kita akan sulit bertahan hidup. Anda dapat bertahan tanpa makanan
untuk jangka waktu yang lama, mungkin untuk tiga puluh, empat puluh hari
lamanya, tetapi Anda tidak akan mampu bertahan tanpa bernafas bahkan untuk dua
menit saja. Allah telah memberikan kita nafas kehidupan, dan kita dapat
mempelajari bagaimana mengendalikan nafas kehidupan tersebut di dalam
kita.
Kita dapat mengendali pernafasan kita dengan memperlambatkan
pernafasan kita. Dengan sengaja memperlambat pernafasan berarti saya menyuruh
tubuh saya untuk, "Minggir! Aku ingin berbicara kepada Allah." Saya
mengatakan kepada tubuh saya, "Kamu tidak mengendalikan aku lagi. Akulah
yang mengendalikan kamu." Dan lewat pengendalian pernafasan saya, saya
mengendalikan tubuh saya.
Dunia telah mengetahui hal ini sejak dahulu kala. Anak-anak
dunia sepertinya lebih bijaksana daripada anak-anak terang. Kita harus mulai
belajar untuk melakukan apa yang dilakukan Paulus, yaitu menaklukkan tubuhnya.
Saya ingin berbicara secara praktis. Saya tidak mau membicarakan tentang
teori-teori doa. Saya mau membicarakan tentang praktek doa.
· Dengan
bersujud
Cara lain untuk mengendalikan tubuh selama sepuluh menit itu
adalah dengan bersujud di hadapan Tuhan. Dengan bersujud kita mengatakan kepada
si tubuh, "Tempatmu ada di bawah Allah. Kamu harus taat kepada-Nya."
Nah, saya mengatakan ini untuk diterapkan kepada doa yang sepuluh menit itu.
Sedikit demi sedikit bila Anda sudah dapat berdoa untuk satu atau dua jam
lamanya maka bersujud tidak lagi menjadi hal yang praktis untuk rentang waktu
selama itu, sebab setelah beberapa saat lamanya tubuh Anda akan betul-betul
membuat Anda tidak berkonsentrasi. Punggung dan kedua lutut Anda akan mulai
terasa sakit. Semakin lama Anda akan merasa semakin sulit untuk mengendalikan
tubuh. Pada saat itu Anda dapat duduk dan berdoa. Tetapi sewaktu berada di
tahap awal, dalam sepuluh menit yang pendek itu, saya rasa siapapun juga dapat
tetap berlutut selama sepuluh menit, kecuali jika Anda cacat jasmaniah.
Tentu saja bukan maksud saya bahwa sepuluh menit sehari itu
merupakan seluruh jatah doa Anda untuk hari itu. Akan lebih baik jika Anda
meluangkan sepuluh menit di pagi hari dan sepuluh menit sebelum tidur. Dan
terkadang di sepanjang hari itu mungkin terjadi hal-hal yang tidak terduga dan
Anda tidak bisa berkata, "Ok, masalah ini akan kutaruh di dalam doa
sepuluh menitku sebelum aku tidur." Anda perlu berdoa setiap kali hal
seperti itu terjadi, dan sekali lagi di dalam situasi itu, ada baiknya untuk
berlutut di hadapan Tuhan dalam doa.
Kendalikan hati Anda
Poin berikutnya yang ingin saya bahas dari Amos 3:3 adalah
kata yang saya katakan dapat bermakna 'janji' atau 'setuju'. Di sini dikatakan
"Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum setuju?"
Nah, hal ini juga penting dalam berdoa. Kita harus membawa hati kita ke dalam
persetujuan dengan Allah. Anehnya ada banyak orang Kristen yang ingin Allah
bersetuju dengan mereka. Kita ingin melakukan sesuatu dan satu-satunya hal yang
kita inginkan dari Allah adalah berkat-Nya.
Saudara yang kekasih, Anda tidak dapat berdoa seperti itu
karena Allah tidak akan menjawabnya. Suatu persetujuan berarti kita bersetuju
dengan-Nya. Hal ini diungkapkan dengan sangat baik di dalam pernyataan Yesus di
taman Getsemani, "Bukan kehendak-Ku tetapi kehendak-Mu yang jadi."
Setelah menetapkan waktu, setelah berdiam diri dan mengendalikan tubuh Anda,
maka langkah selanjutnya adalah mengendalikan hati Anda. Saya tidak bisa
memikirkan doa yang lebih baik daripada doa yang diucapkan Yesus sendiri,
"Bukan kehendak-Ku Bapa, tetapi kehendak-Mu yang jadi." Sekarang kita
telah masuk ke dalam persetujuan yang sempurna dengan Allah. Sekarang kita
telah mencapai tahap dimana kita dapat berjalan bersama.
· Bertobat dari
dosa-dosa Anda
Nah, bila Anda sudah bersetuju dengan Allah, dan Anda ingin
supaya kehendak-Nya jadi dalam hidup Anda, hal apa yang akan terjadi? Hal
pertama yang menjadi kehendak-Nya adalah pengudusan Anda. Ia menghendaki Anda
untuk bebas dari dosa.
Saudara, tahukah Anda kenapa doa Anda tidak akan didengar?
Karena adanya dosa yang tersembunyi di dalam kehidupan Anda. Dan dosa adalah
apa saja yang bertentangan dengan kehendak Allah. Jika Anda jujur dan serius
untuk ingin melakukan kehendak-Nya, Anda harus mulai dengan pertobatan
dosa-dosa. Dosa Anda merintangi hubungan yang erat dengan Allah. Tidak ada
gunanya berdoa karena doa Anda tidak akan tembus kepada Allah.
Saudaraku yang kekasih, haraplah mengerti bahwa dalam doa,
tidak ada hal yang lebih penting daripada pertobatan. Dan tahukah Anda, kita
cenderung berusaha melupakan dosa-dosa yang telah kita perbuat. Dan kita
berkata, "Ah, itu dosa kecil, amat sangat sepele. Allah tidak peduli
dengan dosa-dosa sekecil itu." Saya berkata kepada Anda bahwa ukuran dosa
Anda bukan intinya disini. Dosa tetaplah dosa, tidak peduli besar atau kecil.
Pertobatan: Rahasia Kekuatan John Sung
John Sung menulis di dalam catatan hariannya, "Malam ini
aku menyadari bahwa aku belum mengembalikan lima puluh sen kepada saudara X
yang telah membelikan sesuatu untukku." Ia merasa begitu tertegur karena
telah mengabaikan hal seperti itu yang mungkin bisa menyandung saudara
tersebut, dan selanjutnya ia berkata, "Aku hampir tidak tidur
semalaman." Kita belajar dari hamba Allah yang hebat ini apa yang menjadi
rahasia kekuatannya. Baginya dosa adalah dosa, tidak peduli apakah itu lima
puluh sen atau lima ratus ribu dolar. Itu adalah dosa. Kuantitas bukan pokoknya
disini. Seringkali bila saya membaca tulisan atau diari dari hamba-hamba Tuhan
yang hebat ini, saya akan mencari rahasia mereka, rahasia kehidupan rohani
mereka. Apa rahasia John Sung? John Sung mengungkapkan kepada kita dalam
diarinya. Ia terus-menerus membuat pengakuan atas dosa-dosanya,
ketidak-cakapannya dan ketidak-layakannya. Ia tidak akan dengan sengaja
membiarkan setitik noda kecil pun dalam hidupnya. Tidaklah mengherankan apabila
ribuan orang datang kepada Tuhan melalui dia di saat ia menyatakan Firman
Allah. Orang sakit disembuhkan, orang buta dicelikkan dan sebagainya, dan ia
tidak terlalu peduli dengan penyembuhan, ia tidak tertarik dengan penyembuhan.
Ia menginginkan orang-orang untuk masuk ke dalam suatu hubungan dengan Allah.
Penyembuhan adalah perkara sampingan. Jika Allah berkenan menyembuhkan, ia
bersyukur kepada Tuhan. Jadi ingatlah bahwa kita tidak dapat berkomune dengan
Allah kecuali jika kita menjadi seperti John Sung, begitu peka terhadap dosa
yang menghalangi komuni kita dengan Allah.
3. Tetapkan perhatian Anda kepada Yesus
Poin yang ke tiga adalah, setelah berdiam diri, setelah
membiarkan Allah menyelidiki hati kita untuk menyingkapkan setiap dosa yang
tersembunyi di dalam kita, sekarang kita menetapkan perhatian kita kepada
Yesus. Ini adalah langkah doa berikutnya. Arahkan perhatian kita kepada Yesus. Hal
ini jelas wajar sekali. Maksud saya bila Anda sedang berbicara dengan
seseorang, jika ia ada disini, Anda tidak akan berbicara sambil menghadap ke
tempat lain. Anda pasti akan memandang satu sama lain tatkala sedang berbicara.
Akan tetapi kebanyakan orang Kristen tidak memandang Yesus bilamana mereka
sedang berbicara, atau mengira, sedang berbicara kepada-Nya. Ibrani 12:2,
dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Tidak ada hal yang namanya doa jika Anda
bahkan tidak menyadari akan kehadiran-Nya.
Mulailah melihat Yesus melalui Injil
Tetapi bagaimana kita bisa belajar untuk mengarahkan mata
kita kepada Yesus? Di sini terdapat suatu langkah praktis lainnya yang ingin
saya bagikan kepada Anda karena sangatlah mudah untuk saya berkata,
"Arahkan mata Anda kepada Yesus", tetapi Anda sama sekali tidak
mengetahui apa yang semestinya Anda lakukan. Ambillah langkah dasar pertama ke
arah ini, dan apakah itu? Bukalah kitab-kitab Injil dan lihatlah. Untuk apakah
kitab-kitab tersebut ditulis? Ke empat Injil itu memberikan pandangan dari
empat dimensi yang berbeda tentang Yesus. Jadi Anda dapat melihat Yesus melalui
pesan di Matius, Markus, Lukas ataupun Yohanes. Anda dapat melihat Dia dari
arah yang berbeda-beda.
Setelah Anda bersungguh-sungguh bertobat dari dosa-dosa Anda
dan Anda berlutut dihadapan-Nya, hal yang perlu Anda lakukan adalah membuka
Injil dan melihat Yesus di situ. Anda akan mulai membaca Alkitab dengan cara
yang sangat berbeda karena sekarang Anda akan mulai menyadari mengapa
kitab-kitab Injil tersebut ditulis. Anda dapat membaca perikop apa saja yang
Anda sukai. Anda dapat memulainya dari Matius dan membaca terus sampai ke
Yohanes, atau Anda dapat memulainya dari Yohanes atau dari bagian manapun juga.
Ambillah satu contoh, misalnya Anda sedang membaca sebuah
perikop tentang Yesus di taman Getsemani. Di saat Anda membaca kisah itu, Anda
melihat Yesus. Anda dapat melihat-Nya memasuki taman. Anda dapat melihat beban
berat dalam hati-Nya. Saat-saat kematian-Nya telah dekat. Dan Anda melihat Dia
berdoa sambil bersujud di hadapan Bapa. Sebenarnya, jika saya membaca kisah ini
dengan tepat, Ia bukan saja bersujud, tetapi menengkurap. Dan lihatlah cara-Nya
berdoa. Dapatkah Anda melihat Yesus? Itulah gambaran yang dilukiskan untuk
Anda. Dapatkah Anda melihat Dia sewaktu Ia berdoa? Keringat yang menetes dari
wajah-Nya ke tanah. Betapa besar intensitas doa-Nya. Kita bahkan tidak tahu
bagaimana untuk berdoa seperti itu. Lalu Anda lihat para murid-Nya yang sedang
tidur disitu. Kita melihat Yesus mendatangi para murid-Nya, dan apa yang Ia
temukan? Mereka sedang tidur. "Aku telah mengajar kalian selama tiga tahun
ini, dan sekarang di akhir pelayanan-Ku, tidakkah kalian mampu bertahan satu
jam saja untuk berdoa bersama-Ku?' Tiga kali Ia pergi berdoa sendirian
karena tidak ada seorangpun yang berdoa bersama-Nya.
Nah, Anda dapat melihat seluruh kitab Injil, jangan lihat
detil-detil lainnya, jangan buang-buang waktu. Fokuskan mata Anda kepada Yesus
di saat Anda membaca Injil. Pandanglah hanya kepada Dia apapun yang Ia lakukan.
Nah, itu adalah cara pertama dan cara paling sederhana untuk belajar menetapkan
pandangan Anda pada Yesus. Sambil Anda maju di dalam kehidupan rohani, Anda
mungkin tidak memerlukan bantuan ini lagi karena Anda telah belajar untuk
memandang pada Yesus secara terus-menerus. Biarlah saya mengatakan juga kepada
Anda bahwa bila Anda telah belajar untuk memokuskan mata Anda kepada Yesus
melalui pembacaan Kitab Suci, maka pada waktu Anda mengajarkan Kitab Suci, akan
ada kuasa yang berbeda.
4. Ketahuilah bahwa Yesus mengasihimu
Hal keempat adalah, Anda wajib mempelajari dan mempercayai
kenyataan yang diucapkan Paulus di Galatia 2:20, "...Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." Dengan kata lain, Anda
datang ke hadirat-Nya untuk berdoa, dengan pengetahuan bahwa Ia mengasihi Anda.
Apa gunanya berdoa kepada seseorang apabila Anda tidak yakin jikalau Ia bahkan
peduli dengan Anda? Saya tidak akan meminta Anda untuk mengacungkan tangan,
tetapi bertanyalah kepada diri sendiri, "Apakah aku percaya bahwa Yesus
mengasihiku?" Apakah Anda sungguh-sungguh percaya dengan fakta
sesungguhnya pada saat ini juga bahwa Ia mengasihimu? "Aku tahu Ia
mengasihiku." Apakah Anda memiliki pemahaman tersebut?
Di dalam Mazmur 56:10, bahkan sang pemazmur pun dapat
mengetahuinya. "...aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku."
Allah memihak kepada-ku, kata sang pemazmur. Tidaklah mengherankan jika kitab
Mazmur seluruhnya membicarakan tentang doa. Ia datang ke hadapan Allah dengan
penuh keyakinan karena "Allah memihak kepada-ku".
5. Ketahuilah bahwa Ia selalu mendengarkan Anda
Poin berikutnya yang ingin saya sampaikan adalah mengenai
kepastian. Kita tidak akan mendekati seseorang jika kita tidak pasti apakah
orang itu menyukai kita atau tidak. Yesus bukan saja menyukai Anda, Ia
mencintai Anda. Walaupun teramat sulit bagi kita untuk memahaminya namun itulah
kenyataannya. Ia mencintai Anda dan Ia disalibkan bagi Anda. Nah, poin ke empat
tadi berkaitan erat dengan hal ini. Kita telah melihat di Mazmur 56:10 bahwa
sang pemazmur dengan yakin datang ke hadapan Allah karena ia tahu Allah memihak
kepadanya, dan oleh sebab itu di poin ke lima ini kita sampai kepada pemahaman
bahwa Ia selalu mendengarkan kita.
Mazmur 65:3, "Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah
datang semua yang hidup." Allah mendengarkan setiap orang, seluruh umat
manusia. Masalahnya seluruh umat manusia tidak ada yang berbicara kepada-Nya.
Ia bersedia mendengarkan tetapi kita tidak mempunyai waktu. Kita tidak punya
waktu untuk berbicara kepada Raja dari segala Raja. Itulah juga merupakan suatu
keangkuhan dosa.
6. Yesus membelah tabir Bait Suci agar kita datang
kepada-Nya
Jadi semua butir-butir ini menunjukkan fakta jika Anda datang
berdoa tanpa rasa keyakinan apapun bahwa Ia akan mendengarkan Anda, lalu kenapa
Anda harus berdoa? Saya pikir untuk alasan inilah maka kebanyakan orang
Kristen, (apakah saya salah?) kebanyakan orang Kristen tidak berdoa dalam arti
berkomune dengan Allah. Mereka tidak punya keyakinan jikalau Allah bahkan
mendengarkan mereka. Makna doa hanya sejauh berbicara kepada tembok. Apakah
Anda memiliki keyakinan bahwa Yesus mendengarkan Anda di saat Anda berdoa? Jika
tidak maka Anda tidak mempunyai iman. Itulah alasan mengapa iman merupakan
intisari dari doa. Saya percaya Yesus mendengarkan saya karena saya hanya ingin
melakukan kehendak-Nya. Dan apapun yang saya minta yang sesuai dengan
kehendak-Nya akan Ia berikan. Dan demikianlah hal yang saya alami. Dan bila
Anda mengalaminya, iman Anda akan bertambah kuat. Allah ingin kita datang
kepada-Nya langsung ke dalam Ruang Maha Kudus.
Poin ke enam adalah Allah sangat peduli agar kita datang
kepada-Nya. Anda tahu apa yang terjadi ketika Yesus mati? Tabir Bait Suci yang
memisahkan Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus terbelah dua.
Bangsa Israel tidak diberikan hak istimewa itu. Tetapi kita
telah diberi hak istimewa untuk langsung datang kepada-Nya, namun kita tidak
menggunakannya. Kita bahkan tidak berani untuk datang kehadirat-Nya karena
dosa-dosa kita. Pastikanlah, terutama di ujung hari untuk menyisihkan waktu
sepuluh menit lagi untuk bertobat karena selama seharian itu Anda telah
melakukan bermacam ragam aktivitas yang mungkin tidak selaras dengan kehendak
Allah.
7. Doa membutuhkan ketekunan
Butir ke tujuh yang ingin saya sampaikan adalah: doa
memerlukan ketekunan. Kebanyakan orang Kristen tidak mencapai banyak kemajuan
karena tidak adanya kebulatan tekad untuk berdoa sampai berhasil bahkan untuk
sepuluh menitpun. Itulah sebabnya Yesus memberi beberapa perumpamaan tentang
kegigihan dalam berdoa seperti di Lukas 18:1 tentang janda yang terus
bersikeras sehingga sang hakim berbelas kasihan. Dan alasannya kenapa kita
memerlukan kegigihan adalah seperti yang telah saya katakan tadi, di saat kita
mulai berdoa, tubuh kita akan mulai memprotes. Bagi kita tubuh itu sepertinya
termasuk penganut tradisi Protestan yang kuat karena ia selalu memprotes.
Tubuh Anda adalah penganut Protestan yang kuat karena ia selalu memprotes
setiap saat. Seolah-olah tubuh kita memberontak dan berteriak, "Kamu
sudah berdoa untuk 11 menit lamanya dan semestinya kamu hanya perlu berdoa
untuk 10 menit saja, jadi kamu sudah kelewatan satu menit bersujud di sini.
Oke, engkau sudah mengalahkan aku pada mulanya dengan melambatkan pernafasanmu.
Ini membuatku merasa tidak nyaman, dan sekarang malah kelebihan waktu
lagi." Di situlah saatnya Anda memerlukan ketekunan untuk bertarung
menundukkan daging.
8. Mintalah kepada-Nya, dan Ia akan melakukannnya
Butir ke delapan. Yohanes 15:7, "Jikalau kamu tinggal di
dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu
kehendaki, dan kamu akan menerimanya." Sekarang kita sampai kepada aspek
pengalaman doa. Anda hanya memiliki sedikit saja pengalaman akan Allah.
Kebanyakan orang Kristen memiliki sedikit pengalaman akan Allah yang bisa
mereka bicarakan. Mengapa? Renungkanlah hal ini. "Jikalau kamu memiliki
hubungan itu dengan-Ku, kamu tinggal di dalam-Ku, Aku tinggal di dalammu, kita
akan saling berbicara. Kita akan saling berkomunikasi. Sekarang kamu bisa
meminta apa yang kamu kehendaki. Aku akan melakukannya untuk-mu." Tak ada
suatupun yang terlalu sulit bagi Allah. Saya selalu mengalami hal ini. Ia akan
melakukan perkara-perkara yang ada diluar pemahaman ataupun dugaan..
Allah menggerakkan mobil yang roda giginya terbakar
Saya masih ingat saat di mana Pendeta Joe dan saya sedang
berkendaraan pulang dari Toronto ke Montreal di jalan tol. Dan di saat kami
masih ada dalam separuh perjalanan ke Montreal, saya mulai melihat asap keluar
dari mesin mobil, dan ketika itulah saya menyadari kami mempunyai masalah
besar. Waktu itu sudah cukup larut malam, mobil kami mogok dan mengeluarkan
banyak asap yang mengepul dari mesinnya, dan saya baru sadar bahwa roda giginya
telah terbakar, dan kami tertahan di jalan tol. Apa yang harus kami
lakukan? Rekan kerja saya yang kekasih Pendeta Joe berkata, "Mari kita
berdoa." Dan tahukah Anda apa yang dia doakan? "Yesus, mampukan mobil
ini untuk melaju ke bengkel terdekat." Dan pada saat itu saya berpikir kepada
diri sendiri, "Saya tidak tahu bagaimana harus berkata 'Amin' untuk doa
ini! Pendeta Joe memiliki iman yang lebih besar daripada saya." Saya
berkata kepada diri sendiri, "Ia tidak mungkin bersungguh-sungguh! Apakah
kamu tidak mengerti apa yang telah terjadi dengan roda giginya? Tidakkah kamu
lihat asapnya? Roda giginya sudah terbakar. Bagaimana mungkin mobil ini bisa
melaju?" Dan saudara saya yang kekasih ini terus berdoa, "Tuhan,
mampukan mobil ini untuk melaju ke bengkel di situ" yang jaraknya sekitar
200 meter. Nah, coba Anda mengendarai mobil yang roda giginya terbakar, yang
sudah tidak bisa bergerak sama sekali. Sama sekali tidak bergerak! Dan sekarang
mobil ini akan melaju 200 meter jauhnya ke arah bengkel. Dan setelah ia selesai
berdoa, saya bergumul dalam hati untuk bisa mengucapkan, "Amin". Saya
mengatakan hal ini dengan rasa malu karena sedikit banyak saya tahu soal mobil
dan mesin, dan saya tahu bahwa secara manusiawi adalah mustahil jika mobil ini
bisa bergerak untuk satu incipun. Dan persneling mobil ini otomatis, jadi tidak
bisa didorong. Jadi sesudah doanya, dan setelah mengucapkan 'Amin' - saya jadi
juga mengucapkan amin pada akhirnya, lalu saya masukkan gigi persnelingnya,
saya tidak tahu gigi mana yang masih ada. Dan ajaibnya, mobil itu mulai
bergerak! Dan mobil itu maju terus sampai tiba di bengkel. Saya pikir siapapun
yang profesinya montir atau yang mengetahui soal mobil akan berkata, "Ini
sama sekali tidak bisa dipercaya!" Dan mobil tersebut tiba di bagian
reparasi tepat di depan bagian servis motor mesin, dan begitu tiba di depan pos
reparasi itu, mobil tadi tidak mau lagi bergerak satu incipun. Sungguh suatu
hal yang luar biasa!
"Kamu tinggal di dalam Aku, Aku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan Aku akan melaksanakannya." Saya
cukup yakin jikalau ada sekelompok malaikat yang mendorong mobil itu dari
belakang. Yang jelas hal ini tidak ada hubungannya dengan gigi persneling. Bila
Anda mengalami kebenaran dari firman Allah ini, Anda akan memiliki keyakinan untuk
berdoa.
9. Dengarlah dan lihatlah bila Allah sedang
mengucapkan sesuatu kepada Anda
Nah, butir berikutnya, di akhir sepuluh menit tadi,
berdiamlah lagi. Saya harap Anda tidak selalu menengok jam Anda setiap detik,
sambil memikirkan masih ada sembilan menit lagi, atau setengah detik lagi. Saya
rasa itu semua akan menggagalkan seluruh waktu doa Anda. Jika Anda selalu
menengok jam selama keseluruhan waktu itu, lebih baik Anda jangan repot-repot
berdoa karena perhatian Anda akan tertuju kepada jam Anda dan bukan kepada
Yesus. Jika Anda begitu mencemaskan kelebihan berdoa satu menit saja, pakailah
jam weker. Jam weker ini memiliki keuntungan lebih jauh yaitu bila Anda
kebetulan tertidur, weker tadi akan membangunkan Anda. Jadi dalam satu atau dua
menit terakhir itu, berdiamlah lagi, tenanglah lagi. Tetapi kali ini,
dengarlah. Dengarlah dan lihatlah bila Allah sedang mengucapkan sesuatu kepada
Anda.
Lebih dari sekali saya mengalami bagaimana Tuhan berbicara
kepada saya, dimana seolah-olah Ia berbicara dengan suara yang dapat didengar.
Tetapi kadang-kadang bukan suatu suara. Saya dapat merasakan suatu dorongan
batin dimana Allah ingin saya melakukan sesuatu. Pernahkah Anda meluangkan
sedikit waktu untuk mendengarkan, mendengarkan suara yang kecil dan tenang itu?
Hanya dengan mendengar barulah Anda akan mulai mengalami sesuatu. Tetapi Anda
tidak akan mendengar jika Anda tidak pernah berhenti untuk mendengarkan.
Tetapi jika Anda mulai belajar untuk mendengarkan, suatu hari
nanti Allah mungkin akan memanggil Anda untuk menjadi salah seorang nabi-Nya.
Saya yakin Anda pernah membaca kitab nabi-nabi Perjanjian Lama, dan disitu ada
satu ungkapan yang seringkali muncul, "Beginilah firman Tuhan".
Seorang nabi berbicara atas nama Tuhan. Nah, ucapan itu akan menjadi suatu hujatan
kecuali jika Allah sungguh-sungguh berbicara kepadanya. Jika Anda telah belajar
mendengarkan Allah, maka tahap demi tahap Anda akan mengetahui dengan tepat apa
yang Ia ucapkan kepada Anda dan apa yang Ia ucapkan melalui Anda kepada orang
lain. Dan bila Anda melakukannya, bila Anda mulai maju dalam kehidupan
Kekristenan Anda, maka pada suatu hari nanti jika Anda sedang berkotbah, Anda
akan berkotbah dengan kuasa-Nya. Itulah kuasa nubuat (prophetic power).
Barangkali Anda tidak perlu menggunakan kata-kata "Beginilah firman
Tuhan", tetapi "Saya berkata dengan penuh keyakinan kepada Anda,
bahwa inilah yang difirmankan Allah." Maksud saya adalah, kita tidak
menggunakan ungkapan "Beginilah firman Tuhan". Saya tidak datang kesini
dan berkata, "Beginilah firman Tuhan". Kita tidak langsung menjadi
seorang nabi hanya dengan turut mengucapkan, "Beginilah firman
Tuhan". Namun saya tahu bahwa setiap perkataan yang saya ucapkan dalam
kenyataannya Tuhanlah yang berbicara. Itulah sebabnya Firman itu harus
berbicara kepada kita, Firman itu harus berbicara kepada Anda sebab itu adalah
perkataan-Nya, bukan perkataan saya.
10. Senantiasa mengakhiri doa Anda
dengan ucapan syukur
Sekarang mari kita datang kepada butir terakhir dan kita akan
selesai dalam waktu satu dua menit. Dan butir ke sepuluh ini, bila tiba
saatnya untuk menutup doa sepuluh menit Anda, senantiasalah,
mengakhirinya dengan ucapan syukur. Lihatlah di Mazmur, di akhir mazmur-mazmur
itu selalu ada pujian dan pengucapan syukur.
Namun kebanyakan orang Kristen terlalu kurang mengucap syukur
bahkan terhadap sesama. Jika Anda belajar untuk menutup doa Anda dengan pujian
dan ucapan syukur, Anda akan melihat bagaimana Allah menanggapinya. Itulah
sebabnya hal ini dikenal sebagai 'kuasa pujian' (the power of praise).
Terkadang di dalam gereja kita semua memuji Allah, tetapi itu karena kita
melihat setiap orang melakukannya, jadi kitapun melakukannya. Ucapkanlah saja,
"Terima kasih. Terima kasih Tuhan dari lubuk hatiku." Dan
bersyukurlah kepada-Nya atas segala sesuatu.
John Sung bersyukur kepada Allah ketika anaknya meninggal
John Sung hanya memiliki satu anak laki-laki, anaknya yang
bungsu. Ia mempunyai tiga anak perempuan tetapi anaknya yang paling
bungsu itu anak laki-laki, tumpuan kebahagiaan keluarganya. Dan ketika ia
sedang berada di rumah sakit yang sekarang dikenal dengan nama Beijing, dalam
penderitaan kesakitan yang luar biasa oleh karena 'duri dalam dagingnya'
seperti yang ia juluki, kondisi jasmaninya teramat buruk, seolah-olah ia belum
cukup menderita untuk Tuhan. Lalu ia menerima kabar anaknya sedang sakit berat,
dan sebulan kemudian ia meninggal. Istrinya tidak bisa menerima hal ini,
maksudnya, pada awalnya ia tidak bisa menerimanya. John Sung tergoncang hebat,
tetapi bila kita membaca buku diarinya, kita akan amat tersentuh - ia mengucap
syukur kepada Allah. Ia bersyukur bahwa Allah telah mengambil si kecilnya
kembali ke hadirat-Nya. Orang lain mungkin akan berkata, "Lihat, aku
telah melayani-Mu, sampai kesehatanku rusak, aku sudah hancur secara jasmani,
dan sekarang Engkau masih mengizinkan hal ini terjadi kepadaku. Apakah begini
caranya Engkau memperlakukan hamba-Mu?" Tidak dengan John Sung. Ia
berterima kasih kepada Allah. "Allah yang memberi dan Allah yang
mengambil. Diberkatilah nama Tuhan!" Saya tahu banyak orang yang setelah
kehilangan anaknya kemudian berpaling dari Tuhan. Tidak dengan John Sung.
Ucapan Syukur - Rahasia Kuasa
Sekarang kita memahami satu rahasia yang lain dari kekuatan
John Sung, mengapa kuasa Allah bekerja melalui orang ini, karena di dalam
setiap situasi ia belajar untuk selalu bersyukur. Itu bukan berarti bahwa hal
itu mudah baginya. Ia bertarung dan bergumul di dalam hatinya, di dalam
kesedihannya. Ia tetap mengucap syukur dari kedalaman hatinya. Nah, secara
rohani ia jauh melebihi kebanyakan dari kita, namun alasannya ia mampu
melakukan hal ini pada akhirnya adalah karena seperti yang saya katakan tadi,
ia menutup waktu doanya dengan ucapan syukur. Doanya selalu dipenuhi dengan
ucapan syukur.
Ia adalah seseorang dimana berdoa untuk dua atau tiga jam
lamanya merupakan hal yang biasa. Itu merupakan suatu kesukacitaan baginya.
Kebanyakan dari kita belum mencapai tahap doa mendalam untuk rentang waktu yang
demikian lamanya, tetapi kita dapat memulainya dengan sepuluh menit.
Waktu kita sudah habis. Mari kita serahkan waktu ini kepada
Tuhan dalam doa:
Ajarlah kami untuk
berdoa, ya Tuhan. Ajarlah kami sehingga bila kami berdoa kami sungguh-sungguh
sedang berbicara kepada-Mu dan bukan berbicara kepada orang lain ataupun kepada
diri sendiri agar supaya kami tidak mempermalukan nama-Mu, menghina Engkau
dengan doa kami. Tuhan, ampuni kami terutama dosa-dosa kami yang banyak yang
disebabkan oleh doa-doa kami yang tidak memadai. Pimpinlah umat-Mu Tuhan, ke
dalam doa, dan biarlah Firman-Mu hari ini berbicara kepada hati kami, dan
membuahkan hasil untuk kekekalan. Kami mempersembahkan ucapan syukur dan
penyembahan kami yang terdalam, di dalam nama Yesus yang paling layak. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar