Senin, 16 Juni 2014

IMAN BARU DIUJI




1 Petrus 1:7 a "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana."

Alkitab berulang kali mengatakan bahwa Allah telah berjanji untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Anda:
"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:19).

Tetapi Alkitab juga memberitahu kita bahwa dalam setiap janji, ada sebuah syarat. Salah satu syaratnya adalah Anda harus percaya pada-Nya. Semakin Anda percaya, semakin Dia memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam hidup Anda. Jadi, bagaimana Anda belajar untuk lebih mempercayai Tuhan, sehingga Ia dapat memenuhi semua kebutuhan Anda?

Bagaimana caranya belajar untuk memiliki iman yang lebih besar? Iman Anda tidak tumbuh hanya dengan duduk manis di dalam sebuah kelompok studi Alkitab, atau hanya dengan membicarakannya. Iman itu bagaikan sebuah otot; berkembang karena sering digunakan. Semakin Anda menggunakan iman Anda, semakin ia bertumbuh.
Dan semakin ia bertumbuh, semakin Tuhan memberkati hidup Anda. Kita menyebut keadaan-keadaan yang Dia ciptakan untuk memperlebar iman kita sebagai "pencobaan." Pencobaan ini akan menunjukkan apakah iman Anda asli dan tulus.
"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana" (1 Petrus 1:7 a).

Ada empat pencobaan yang biasa dipakai Allah untuk menguji iman kita, dan yang kemungkinan besar, tengah Anda alami saat ini. sekarang. Ketika Anda berusaha menghadapinya, Anda bisa melihat bahwa itu adalah kesempatan bagi Anda untuk merentangkan iman Anda sehingga Anda dapat mempercayai Tuhan lebih.
Saya akan berbicara tentang dua hal pertama. 1.
Uji Ketahanan Dalam uji ketahanan, diajukan pertanyaan ini: "Bagaimana Anda akan mengatasi stres?" Apakah Anda bergantung pada diri Anda sendiri, atau bergantung pada Allah?
Mazmur 50:15 mengatakan, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela"

Apakah Anda berbalik kepada Allah ketika Anda sedang berada dalam kesulitan, dan tidak untuk hal-hal lain?
2. Orang-Orang Menguji Kita Allah sering menggunakan orang-orang dalam hidup Anda untuk menguji dan merentangkan serta mengembangkan iman Anda. Cobaan ini mengajukan pertanyaan, "Bagaimana Anda akan menangani kekecewaan?"
Hidup ini sering mengecewakan." Karir, pernikahan, dan bahkan rencana tidak berjalan sesuai yang kita rencanakan. Tetapi hal yang paling mengecewakan dalam hidup adalah orang lain. Mengapa?
Kita kecewa dengan orang lain karena kita mengharapkan mereka dapat memenuhi satu kebutuhan yang hanya Allah sendiri mampu cukupkan. Ini adalah ujian!
Masalah Anda bukanlah dengan orang-orang dalam kehidupan Anda, melainkan respon Anda terhadap orang lain dalam kehidupan Anda. Orang lain bukan penyebabnya, mereka juga bukan jawaban atas masalah Anda.
Jawabannya adalah Allah. Bila Anda mengharapkan orang lain untuk menjadi penyelamat Anda, maka Anda sedang mempersiapkan diri untuk kecewa.
Yeremia 17:7 berkata, "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Apa yang terjadi jika Anda percaya pada Tuhan? Lihatlah janji Tuhan dalam Yesaya 49:23: "Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu.

Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu." Jangan patah semangat, tapi bertambahlah beriman hanya kpd TUHAN. Amin

Roma 5:1 "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."

Jika Anda ingin memiliki ketenangan yang bersifat personal, mendalam, dan nyaman di dalam hati dan jiwa, maka Anda harus menyerahkan kendali hidup Anda secara total kepada Allah. Bagaimana mengetahui apakah Anda telah melakukannya atau belum Bukti atas hidup yang berserah ialah menjadi taat. Ketika Allah berkata, "Lakukan!" Saya melakukannya.

Terlepas dari saya mengerti atau tidak maksud Allah, jika ada orang lain juga melakukannya, apakah itu mungkin atau tidak, apakah itu sulit atau mudah, saya akan tetap melaksanakannya. Saat Anda mendengarkan Firman Tuhan dan mengikuti arahan-Nya, hasilnya selalu sama : damai sejahtera.
Hari ini, Anda mungkin sedang berada di tengah-tengah keadaan yang kacau balau. Anda mungkin menikah dengan orang yang tidak bisa diubah. Anda mungkin sedang mengalami masalah yang amat berat.
Namun kabar baiknya adalah Anda tetap dapat memiliki damai sejahtera Allah. Tetapi pertama-tama, Anda harus berdamai dengan-Nya. Anda tidak dapat merasakan damai sejahtera Allah sebelum berdamai dengan-Nya. Bagaimana melakukannya? Dengan menyerahkan seluruh hidup Anda dalam iman kepada Yesus Kristus,
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus" (Roma 5:1).

Tidakkah Anda lelah terus berperang dengan Allah? Apakah Anda tidak menyadari bahwa sumber stres terbesar dan satu-satunya ialah hidup Anda sendiri? Apa hasil dari mengendalikan hidup Anda sendiri?
Khawatir, rasa bersalah, kepahitan, kebencian, kecemasan, ketakutan, kelelahan, depresi, dan putus asa. Apa yang didapatkan dari menempatkan Yesus Kristus sebagai Pribadi yang utama dalam hidup dan menyerahkan sepenuhnya pada kehendak dan pimpinan-Nya? Damai sejahtera, kuasa, kekuatan, hikmat, tujuan, arti, hidup yang kekal, kebaikan, dan sukacita. Ucapkan doa ini di dalam hati: "Ya Bapa, Kau tahu bagaimana aku marah dengan masalah-masalah dalam hidupku, dan Kau tahu bagaimana aku bergumul dengan keadaan ini, hal-hal yang membuatku sakit dan di luar kuasaku.
Kau tahu aku telah memohon pada-Mu bekali-kali, penjelasan yang sampai sekarang tak kunjung Kau berikan. Hari ini, aku ingin berhenti berperang dengan-Mu atas hal-hal yang tak bisa kumengerti. Ampuni aku. Aku ingin mulai melangkah dalam damai sejahtera. Maka saat ini aku datang meminta bantuan-Mu.

Bantu aku mengubah hal-hal yang bisa kuubah, dan bantu aku menerima hal-hal yang tidak dapat diubah. Bantu aku, Yesus, untuk percaya pada lawatan kasih-Mu saat segalanya ada di luar akalku. Bantu aku untuk percaya bahwa Engkau adalah Tuhan yang baik, Tuhan yang peduli dengan setiap detil hidupku. Hari ini, aku tulus menyerahkan seluruh hidupku ke dalam kasih dan pimpinan-Mu. Kiranya Kau memberikanku kuasa, hikmat, damai sejahtera, dan tujuan. Aku ingin berdamai dengan-Mu dengan iman, agar aku dapat memiliki damai sejahtera yang dari Allah melalui-Mu, Yesus Kristus. Amin."


1 komentar: